Jumat 04 Feb 2011 10:28 WIB

Iran Kecam Campur Tangan AS & Israel dalam Krisis Mesir

Tentara Mesir berusaha mengamankan seorang wartawan yang terluka akibat bentrokan antara penentang dan pendukung Mubarak di Kairo,
Foto: AP
Tentara Mesir berusaha mengamankan seorang wartawan yang terluka akibat bentrokan antara penentang dan pendukung Mubarak di Kairo,

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis Mesir pada Kamis (3/2). Negara itu juga mengecam campur tangan Amerika Serikat dan Israel pada urusan dalam negeri Mesir.

Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa perkembangan dan pembangunan yang penting di Timur Tengah serta Afrika Utara memiliki akar pada "kebangkitan Islam". Pernyataan itu mengungkapkan bahwa Republik Islam Iran sedang memantau perkembangan kawasan tersebut dan mendukung penuh tuntutan sah rakyat Mesir.

"Republik Islam Iran mengharapkan seluruh rakyat dan pemerintah yang mendukung kemerdekaan di penjuru dunia untuk menghargai tuntutan sah rakyat Mesir dan mengutuk campur tangan Zionis serta AS pada urusan dalam negeri Mesir," demikian menurut pernyataan tersebut.

"Segala upaya menghadapi rakyat Muslim di Mesir dan menindas hak-hak kemanusiaan dari negara besar yang peradabannya telah berlangsung lama tersebut akan dianggap kejahatan terhadap kemanusiaan dan dapat menyebabkan kemarahan serta kebencian yang mengerikan dari seluruh negara Muslim dunia," demikian pernyataan Kemlu Iran sebagai tanggapan atas campur tangan AS dan Zionis dalam konflik Mesir.

Tembakan dan kekerasan dalam melawan para pengunjuk rasa di Mesir mengakibatkan enam orang tewas selama satu malam pada Rabu hingga Kamis dini hari. Setidaknya 150 orang tewas akibat serangan polisi Mesir saat unjuk rasa selama sepuluh hari. Menurut Ketua Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Navi Pillay mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 300 orang diperkirakan tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement