REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Aksi para pengunjuk rasa tidak berhenti, meski hari menginjak malam. Bahkan, sasaran pendudukkan pun ditujukan kepada Istana Presiden mesir Hosni Mubarak. Namun, saat ingin mendekati kompleks Istana Mubarak, para pengunjuk rasa disambut berondongan peluru yang dimuntahkan polisi, pada Rabu (2/1) malam.
Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa pasukan keamanan di dalam kendaraan lapis baja bersenjata menembak para pengunjuk rasa yang berjalan menuju istana kepresidenan. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban di tempat itu.
Penembakan dan kekerasan terhadap pengunjuk rasa di Mesir mengakibatkan enam orang tewas dalam satu malam sejak Rabu hingga Kamis dini hari. Setidaknya 150 warga tewas oleh polisi Mesir pada unjuk rasa selama sepuluh hari.
Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Navi Pillay mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 300 warga diperkirakan tewas.