REPUBLIKA.CO.ID,MESIR--Kedutaan Besar RI di Mesir menjemput para mahasiswa yang kuliah di beberapa provinsi di luar Kairo untuk dievakuasi pada pemulangan kloter ketiga.
"KBRI menjemput mahasiswa yang ada di luar Kairo untuk evakuasi kloter ketiga," kata Ketua Tim Evakuasi KBRI Kairo, Kol.Laut (P) R. Teguh Isgunanto dalam perbincangan dengan ANTARA di Kairo, Sabtu.
Pesawat kloter ketiga dijadwalkan akan terbang dari Bandara Kairo ke Jakarta pada Ahad (6/2) petang waktu setempat.
Teguh Isgunanto, yang juga Atase Pertahanan KBRI Kairo itu menjelaskan bahwa mahasiswa di luar Kairo yang dijemput dengan kendaraan KBRI untuk kloter ketiga tersebut adalah dari Zakazik (83 km arah utara Kairo) dan Tafahna (sekitar 60 km utara Kairo).
Sebelumnya, Ketua Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Falahuddin Nursalim mengatakan mahasiswa Indonesia di luar Kairo di beberapa provinsi kesulitan menuju Kairo karena sejumlah jalan menuju ibu kota diblokir. Kendati demikian, kata Falahuddin, sejumlah mahasiwa dari luar berhasil mencapai Kairo dan telah ikut evakuasi dalam kloter sebelumnya.
Selain di Kairo, para mahasiswa Indonesia juga ditempatkan oleh Universitas Al Azhar di cabang-cabangnya di daerah, antara lain di Iskandariyah (221 km utara Kairo), Mansurah (126 km dari Kairo), Tanta (92 km dari Kairo), dan Damanhur (156 km dari Kairo).
Athan Tegun mengatakan, 42 mahasiwa dari Iskandariyah telah ikut evakuasi dalam kloter kedua pada Kamis lalu.
Para mahasiswa yang datang sendiri ke Kairo biaya transportasinya diganti oleh KBRI, kata Teguh.
Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Kebudayaan KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno mengatakan semua WNI yang masih berada di Mesir dalam kondisi aman. "Dari kontak dan pemantauan intensif KBRI dengan WNI seluruh Mesir dalam kondisi aman," kata Iwan.
Hingga Sabtu siang waktu Kairo, jumlah WNI yang terdaftar untuk evakuasi selanjutnya tercatat 781 orang.
Namun, sesuai kapasitas untuk evakuasi kloter ketiga dengan pesawat Garuda jenis Boeing 747 pada Ahad (6/2) akan mengangkut 404 orang termasuk 32 bayi di bawah usia lima tahun (balita).
Kloter keempat akan diputuskan setelah dilakukan evaluasi tim oleh evakuasi WNI, kata Iwan