REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Thailand dan Kamboja harus mengizinkan sejumlah negara sahabat anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk masuk membantu menyelesaikan pertikaian sengit di perbatasan yang dipersengketakan. kata Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuan. Pertikaian itu telah memasuki hari kedua pada Sabtu,
Mantan menteri luar negeri Thailand itu mengatakan keadaan saat ini telah berubah menjadi konflik terbuka dan hal itu jelas akan mengganggu perkembangan ekonomi ASEAN. Tak hanya itu, konfli juga mengganggu kepercayaan diri terhadap kawasan, pariwisata, dan prospek penanaman modal asing yang baru saja mulai mendapatkan jalan dalam pemulihan ekonomi dunia.
Surin mengatakan bahwa dia telah mengirimkan surat kepada Menteri Urusan Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya dan rekan asal Kamboja, Hor Namhong untuk mencari solusi secepatnya dalam menghentikan persengketaan dan berupaya menahan diri agar kedua negara dapat kembali kepada meja perundingan.
Surin mengatakan dia telah berhubungan dengan kedua pihak yang diketahui olehnya bahwa kedua negara tersebut menyambut perantaraan ASEAN.
Sebagai ketua ASEAN saat ini, Indonesia sedang bersiap mengumumkan pernyataan keprihatinannya atas keadaan yang menegang di sepanjang perbatasan Thailand dan Kamboja, kata Surin.
Dia mengatakan bahwa menteri luar negeri kedua negara telah memberikan izin kepada ASEAN dalam memberikan peran mediasi yang lebih luas yang bertujuan untuk mengakhiri pertikaian sebagai upaya jangka pendek. Namun ia tak menjelaskan secara khusus bagaimana bentuk dari peranan ASEAN.