REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan bahwa kekuatan hegemonistik di dunia semakin berkurang dan masa mereka akan segera berakhir. "Hari ini, negara-negara di Timur Tengah dan dunia Islam telah bangkit. Hegemoni dari pihak kuat akan segera berakhir dan kejatuhan bertahap mereka telah dimulai," kata pemimpin Iran itu dalam sebuah pertemuan dengan komandan Angkatan Udara Iran dan sejumlah perwira lainnya pada Selasa.
Mengomentari pergolakan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara, Ayatollah Khamenei mengatakan gerakan luar biasa hebat seperti itu bukan merupakan luapan kekesalan satu malam namun lebih kepada akumulasi tuntutan yang tidak terpenuhi selama bertahun-tahun. "Resistensi Iran terhadap kekuatan hegemonistik berperan penting atas terjadinya pergolakan tersebut," kata Khamenei seperti dikutip kantor berita MEHR.
"Iran selalu menjadi perintis dalam kampanye melawan kekuatan hegemoni dan menentang mereka," katanya. Terkait "perang lunak" musuh terhadap Iran, pemimpin revolusi Iran itu mengatakan dengan menciptakan kasta dan perselisihan di antara warga Iran dan pejabat negara merupakan salah satu taktik dari perang lunak yang dilancarkan pihak musuh.
"Perselisihan dan pertentangan di antara rakyat, pejabat, dan unsur berbeda dalam sistem Islam merupakan tujuan utama musuh dalam merusak keutuhan nasional," tegasnya. Dengan itu Khamenei mengatakan bahwa seluruh warga Iran harus mencoba mengatasi ancaman itu dengan penguatan di dalam.
"Iran harus menghindari sengketa internal dalam upaya mempertahankan posisi pentingnya di kancah dunia," katanya. Dalam bagian lain dari pidatonya, Ayatollah Khamenei menggambarkan pencapaian Angkatan Udara negara Islam tersebut, seperti dalam bidang desain, manufaktur, dan meningkatkan mutu peralatan militer, termasuk simulasi tempur, sistem radar, misil, dan jet tempur, sebagai sesuatu yang berarti dan patut dipuji.