REPUBLIKA.CO.ID, Republik Islam Iran telah mengembangkan reaktor fusi nuklir dan kini menjadi negara keenam di dunia yang memiliki teknologi fusi. AS, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Perancis adalah negara yang mengembangkan teknologi fusi.
Para ilmuan di Badan Energi Atom Iran (AEOI) telah merancang dan membangun sebuah perangkat fusi nuklir yang diberi nama IR-IECF. Demikian dilaporkan IRNA Kamis (10/2). Penelitian dan riset pada reaktor itu dilakukan oleh para ilmuan dari Laboratorium Fisika Plasma dan Fusi Nuklir AEOI.
Perangkat ini menggunakan metode elektrostatik dan dapat menghasilkan isotop dan radioisotop yang digunakan dalam mendiagnosis dan menyembuhkan kanker. Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan yang menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari polusi, tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir.
Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir, energi diperoleh dari pemecahan satu atom menjadi dua atom. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif dengan waktu paruh yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada lingkungan.