Jumat 11 Feb 2011 17:38 WIB

PBB Ajak ASEAN Bahas Perang Kamboja-Thailand

ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusul upaya diplomatik yang dilakukan oleh Marty Natalegawa sebagai ketua ASEAN terkait sengketa yang berlangsung antara Kamboja dan Thailand, Dewan Keamanan PBB telah menjadikan isu tersebut sebagai hal yang mendesak. Ketua Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diundang untuk menghadiri rapat penting bersama Kamboja dan Thailand di Markas PBB di New York pada Senin, 14 Februari mendatang, menurut sebuah siaran pers dari Sekretariat ASEAN di Jakarta, Jumat (11/2).

"Hal itu mencerminkan kepercayaan komunitas global terhadap ASEAN sebagai instrumen regional yang dapat memfasilitasi upaya penyelesaian sengketa," menurut siaran pers itu. "Kehadiran Ketua ASEAN di rapat Dewan Keamanan PBB mewakili sebuah evolusi dari upaya ASEAN untuk menyelesaikan perselisihan bilateral antara kedua negara anggotanya seperti yang dicita-citakan dalam Piagam ASEAN," kata Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan.

"Hal itu penting karena akan menjadi sebuah percontohan penyelesaian sengketa dalam lingkup ASEAN pada masa yang akan datang," katanya. Melalui semangat Piagam ASEAN, seraya menyerukan konsultasi lebih erat dan efektif dalam masalah politik dan keamanan, ASEAN melihat ketuanya sendiri melibatkan diri dengan menawarkan mediasi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Kedua pihak menyambut baik tawaran Marty untuk membantu mereka dalam mencari solusi damai guna mengakhiri perselisihan mereka, sedangkan ASEAN terus berupaya memperkuat mekanisme penyelesaian sengketanya, sejalan dengan Piagam ASEAN," kata Surin.

Menurut Pasal 52 Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa, kerja sama dengan entitas regional dalam upaya memelihara perdamaian dan keamanan merupakan hal yang disarankan. Sedikitnya delapan orang tewas dalam bentrokan bersenjata antara tentara kedua negara selama akhir pekan lalu di dekat sebuah kuil Hindu Preah Vihear yang berusia 900 tahun, pusat sengketa keduanya.

"Sekretariat ASEAN siap memberikan segala dukungan untuk upaya pencarian solusi damai terhadap sengketa jangka panjang antara dua negara anggota ASEAN," demikian Surin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement