REPUBLIKA.CO.ID,SAMARRA - Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya Sabtu (12/2) di dekat kerumunan peziarah Syiah di sebuah stasiun bus di kota Samarra, Irak. Aksi bom bunuh diri ini menewaskan 38 orang dan melukai sejumlah orang yang lain.
Serangan itu adalah insiden bom bunuh diri kedua pekan ini dekat Samarra. Tempat para peziarah Syiah memperingati kematian satu dari 12 imam mereka. Insiden bom bunuh diri ini menyusul serangkaian serangan belakangan ini oleh gerilyawan ketika tentara Amerika Serikat bersiap untuk mundur sepenuhnya dari Irak.
"Itu adalah pembom bunuh diri yang memakai rompi bom. Seorang tentara Irak di pintu masuk selatan Samarra berusaha untuk menghentikannya, tapi ia dengan segera meledakkan dirinya dekat sebuah terminal bus yang dipenuhi dengan peziarah," ujar Ahmed Abdul-Jabbar, wakil gubernur provinsi Salaheddin, kepada Reuters.
Amir Hadi, walikota kota Balad yang berdekatan dengan lokasi kejadian, mengatakan serangan itu menewaskan 38 orang dan melukai 74 orang yang lain. Polisi di Samarra memastikan korban itu. Satu sumber dalam operasi militer di Samarra mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri yang memakai rompi yang dimuati dengan sedikitnya 10 kilogram bahan peledak.
Pada Kamis. delapan orang tewas dan 30 orang terluka ketika pembom mobil bunuh diri menyerang sekelompok peziarah Syiah yang menuju ke Samarra. Para peziarah Syiah berkumpul di Samarra, sekitar 100 km di utara Baghdad, untuk memperingati kematian Hasan al-Askari yang merupakan imam ke 11 dari 12 imam. Samarra menampung masjid dan makam al-Askari. Peristiwa keagamaan Syiah dilarang pada masa Saddam Hussein.