REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI - Sejumlah mahasiswa Al Azhar Mesir asal Kota Dumai, Riau, yang sebelumnya dievakuasi akibat kondisi yang bergolak di negara itu, kini meminta kepastian tentang waktu pengembalian mereka ke sana, setelah kondisi Mesir dikabarkan mulai kondusif. "Saya menuruti perintah evakuasi Pemerintah RI melalui Kedutaan Besar di Mesir karena pada saat pemberangkatan kembali ke Mesir pemerintah ingin memfasilitasi gratis. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian tentang hal itu," ungkap Ainul Zikrah (23) di Dumai, Minggu (13/2).
Ainul Zikrah merupakan satu dari ribuan mahasiswa Al Azhar Mesir yang menuruti perintah evakuasi pemerintah RI. Ainul sebelumnya diterbangkan dari Bandara Internasional Kairo melalui kelompok terbang (kloter) pertama Garuda Indonesia bersama seorang kakaknya Wirzah Rahma (28) yang tengah hamil tua dan empat ratusan mahasiswa Indonesia lainnya.
"Saya rasa semua mahasiswa yang dievakuasi ke Tanah Air menginginkan hal sama, yakni kepastian tentang kapan waktu pemulangan ke Mesir," urainya.
Kepastian ini sangat diharap Ainul karena dirinya sempat mendapat kabar bahwa kondisi di Mesir sudah aman seiring dengan mundurnya Presiden Mesir Hosni Murabarak dari kursi kepemimpinannya. "Sejak Hosni Mubarak turun, segala kegiatan kembali normal termasuk kegiatan di kampus. Untuk itu, sebaiknya pemerintah RI secepatnya memulangkan kami kembali ke Mesir agar kami dapat mengejar ketertinggalan mata kuliah," harapnya.
Sementara kakak Ainul, Wirzah Rahma memilih untuk tetap menunggu kelahiran anak keduanya di Kota Dumai yang tinggal menghitung hari. "Nanti setelah anak saya lahir, jarak sekitar tiga minggu-an saya kembali ke Mesir untuk kuliah. Jika memang pemerintah memberikan fasilitas gratis pada waktu cepat atau sebelum saya melahirkan, kemungkinan saya tidak akan ikut karena harus menunggu kelahiran anak saya dulu," paparnya.
Wirzah juga yakin bahwa saat ini ribuan mahasiswa yang sebelumnya sempat dievakuasi ke Tanah Air menginginkan agar Pemerintah RI mengembalikan mereka ke Mesir secepatnya mengingat situasi yang sudah mulai pulih.
"Keinginan pengembalian mereka ke Mesir secepatnya juga karena dalam waktu dekat ujian semester akan segera digelar. Kekhawatiran jika tidak sempat mengikuti ujian tersebut ada dua, yakni penundaan peningkatan atau 'drop out' (DO)," katanya.