REPUBLIKA.CO.ID, BUMIAYU, BREBES - Pemerintah RI berencana membangun asrama di Kairo, Mesir, guna membantu para mahasiswa yang tengah menyelesaikan pendidikan di negeri tersebut. "Asrama tersebut seharusnya sudah terbangun dua tahun silam, tapi menemui kendala, kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Choirul Fuad di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Ahad (13/2).
Hal tersebut dikatakan Choirul yang mendampingi Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali yang tengah melakukan kunjungan kerja ke beberapa pondok pesantren di Brebes. Terkait rencana pembangunan asrama di Kairo, ia mengakui bahwa hal itu sudah lama direncanakan. Diperkirakan asrama itu mampu menampung mahasiswa Indonesia sebanyak 4 ribu jiwa, sementara mahasiswa yang belajar di negeri itu mencapai 6 ribu orang lebih.
Mengenai berapa anggaran yang dialokasikan dan mengapa hingga kini belum dapat direalisasikan, ia tidak secara tegas menjawabnya. Ia mengatakan, pemerintah menganggarkan sekitar Rp14 miliar. Kendala yang dihadapi menyangkut regulasi dari Kementerian Keuangan karena dana itu menggunakan dana APBN, maka harus dilihat dahulu apakah sudah sesuai dengan aturan. "Untuk yang ini, aturannya masih belum jelas," ia menjelaskan.
Ia menambahkan, animo siswa dari tanah air untuk belajar di Mesir cukup tinggi. Pemerintah Mesir pun, kendati tingkat perekonomiannya hampir setara dengan RI, banyak memberi bantuan kepada para mahasiswa untuk belajar di Mesir. Hampir tiap tahun pemerintah Mesir memberi bantuan kepada mahasiswa di Kairo sekitar Rp20 miliar. Belum lagi bantuan lainnya.
Ini menunjukkan bahwa Mesir menaruh perhatian terhadap pendidikan. Ia berharap dukungan pemerintah Mesir ke depan tetap besar untuk membantu mahasiswa Indonesia.