Ahad 13 Feb 2011 13:41 WIB

Militer Mesir Berjanji Serahkan Kekuasaan ke Rakyat

Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.
Foto: AP
Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Militer Mesir dalam kerjanya yang pertama, setelah mundurnya Presiden Hosni Mubarak, berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada rakyat. Sekolah, universitas dan BUrsa efek Mesir akan buka kembali untuk kali pertama setelah aksi unjuk rasa besar-besaran.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut baik komitmen yang disampaikan militer Mesir, yang juga akan akan menyerahkan pada proses pemilu September mendatang dan militer juga akan tetap menjaga kesepakatan damai yang telah dilakukan dengan Israel.

Meski demikian, tidak ada batas waktu kapan penyerahan kekuasaan dari militer ke rakyat tersebut, tetapi dalam rapat kabinet Mesir kemarin mengungkapkan bahwa kemungkinan akan menemukan beberapa jawaban terkait hal itu.

Aksi unjuk rasa resmi berakhir pada Jumat malam, meskipun mereka mengatakan akan kembali melakukan demonstrasi setiap Jumat guna tetap memberikan penekanan kepada militer untuk tetap memgah teguh janjinya terkait reformasi.

"Para pengunjuk rasa mengaku gembira ketika Mubarak mundur dan militer mengambil alih kekuasaan guna menjaga stabilitas, tapi mereka mengatakan bahwa kabinet Mesir tidak-lah cukup," ujar Kepala Koresponden Sky News Stuart Ramsya saat mewawancarai para pengunjuk rasa.

"Mereka mengingkan hanya satu militer yang ada di dalam kabinet, dengan empat anggota lainnya warga sipil.

Mereka juga ingin melihat pemerintahan (sementara) mencabut UU gawat darurat, abolisi terhadap pengadilan

militer, dan mengembalikan tahanan politik," tambahnya.

sumber : SkyNews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement