Selasa 15 Feb 2011 11:01 WIB

Kondisi Aman, Mahasiswi Indonesia Pilih Bertahan di Mesir

Kloter pertama evakuasi WNI di Mesir
Foto: Antara
Kloter pertama evakuasi WNI di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sejumlah mahasiswi Indonesia mengatakan bahwa mereka tetap bertahan di Mesir yang kondisinya secara umum aman-aman saja kendati terjadi unjuk rasa akbar sepanjang tiga pekan sebelum Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri pada Jumat pekan lalu.

"Meskipun terjadi demonstrasi besar dan hanya berpusat di Tahrir, pusat kota Kairo, secara umum Mesir aman kok," kata Yuli, mahasiswi asal Jakarta yang sedang menempuh program S-3 di Cairo University.

Menurut Yuli, lebih dari 100 mahasiswi Indonesia tidak ikut evakuasi karena merasa yakin bahwa krisis tidak akan berlangsung lama.

Pernyataan senada diutarakan, Nurul Ismah, mahasiswi asal Bogor, Jawa Barat yang sedang menjalani program S-1 di Universitas Al Azhar.

Ismah, yang juga Ketua Wihdah, badan otonomi mahasiswi di bawah Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, mengatakan semua mahasiswi Indonesia aman dan tidak pernah diintimidasi atau dilecehkan.

"Memang ada kekhawatiran pada awal-awal krisis dengan melihat tank-tank tempur di pinggir rumah, dan orang-orang membawa pentungan kayu, tapi alhamdulillah mereka tidak mengganggu kita," kata mahasiswi jurusan Tafsir Al Quran itu.

Ismah menjelaskan jumlah mahasiswi Indonesia berkisar 900 orang, sebagian di antaranya memilih bertahan di Mesir dengan berbagai pertimbangan, terutama mereka yang di tinggal di Asrama Al Azhar.

Para mahasiswi itu selain kuliah di Al Azhar Kairo, juga di Al Azhar cabang di beberapa provinsi, seperti Iskandariah, Zakazik dan Tafahna, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement