REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI- Tak menghiraukan tindakan represif aparat, demonstran antipemerintah turun ke jalan di empat kota di Libya, Kamis, dalam sebuah aksi yang dinamai ‘hari kemarahan’. Sebelumnya, dilaporkan sekurangnya 14 demonstran telah tewas dalam bentrokan dengan aparat.

Para aktivis antipemerintah mengatakan bentrokan pecah saat demonstrasi di empat kota Libya. “Hari ini rakyat Libya mematahkan ketakutan, ini sebuah era baru,” kata Faiz Jibril, pemimpin oposisi di pengasingan. Para aktivis menggunakan jaringan sosial internet seperti Facebook dan Twetter untuk mengajak demonstrasi secara nasional.

Saksi mata mengatakan pada hari yang sama ratusan pendukung pemerintah juga turun ke jalanan di ibukota Tripoli guna menandingi seruan demonstrasi yang didengungkan oposisi. Sementara kelompok Human Rights Watch mengatakan pihak keamanan Libya telah menahan 14 orang.

Pemimpin Libya Moamar Gadhafi sebelumnya mencoba mencegah munculnya gelombang demonstrasi di negaranya dengan menawarkan kenaikan gaji pegawai pemerintah sebesar seratus persen. Pemerintah juga akan melepaskan 110 tahanan dari pihak oposisi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika