REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia, mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di Yaman masih aman meskipun terjadi unjuk rasa antipemerintah.
"Sejauh ini, WNI di Yaman masih dalam kondisi aman sehingga belum ada rencana untuk evakuasi," kata Dubes Aulia yang dihubungi dari Kairo, Mesir, Sabtu. Dubes menjelaskan jumlah WNI di Yaman tercatat 3.000 orang, sebagian besar bermukim di ibu kota Sanaa dan sebagian lainnya bermukim di beberapa provinsi.
Jumlah tersebut terdiri atas sekitar 1.700 mahasiswa, 60 orang staf KBRI dan keluarga, dan sisanya tenaga kerja Indonesia (TKI) pria dan wanita, katanya. Disebutkan, tenaga kerja wanita (TKW) yang tercatat di KBRI sekitar 300 orang, dan diperkirakan masih ada 300-an TKW lagi yang belum mendaftarkan diri sehingga sulit terlacak.
Adapun mahasiswa sebagian besar berada di Provinsi Hadramaut, kata Dubes Aulia.
Yaman belakangan ini diguncang aksi unjuk rasa hebat anti-pemerintah menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa 33 tahun untuk mundur.
Aksi unjuk rasa pada Jumat (18/2) di ibu kota Sanaa dan di sejumlah provinsi itu menewaskan sedikitnya enam orang dan puluhan orang lagi cedera akibat bentrok dengan aparat keamanan.
Kantor berita Yaman, Saba, melaporkan, demonstran antipemerintah juga bentrok dengan pengunjuk rasa pendukung pemerintah di beberapa daerah.
Lima orang tewas akibat tembakan di kota pelabuhan Aden, Yaman selatan, dan seorang lagi tewas dalam ledakan granat di Kota Taiz pada Jumat.