Ahad 20 Feb 2011 08:53 WIB

Khawatir Dampak Vetonya, AS Batasi Aktivitasnya di Tepi Barat

Wilayah Palestina di Tepi Barat yang diduki Israel. Rencananya wilayah tersebut akan dibangun 120 unit rumah. Artinya Israel bakal membangun pemukima baru di tanah Palestina
Wilayah Palestina di Tepi Barat yang diduki Israel. Rencananya wilayah tersebut akan dibangun 120 unit rumah. Artinya Israel bakal membangun pemukima baru di tanah Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Konsulat AS di Jerusalem memerintahkan stafnya pada Sabtu (19/2) untuk menghindari kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat. Mereka khawatir terkena dampak setelah Amerika Serikat memveto resolusi PBB yang mengutuk permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

''Perjalanan staf di jalan dua arah yang melewati Tepi Barat dan menghubungkan wilayah itu dengan Jordania juga dibatasi hanya untuk orang yang melakukan perjalanan yang sudah mendapat izin,'' kata konsulat tersebut dalam pernyataan yang dikirim di jejaringnya. Pembatasan keamanan tetap diberlakukan hingga Senin (21/2).

Pada Jumat (18/2), satu upaya Palestina untuk memperoleh pengutukan Dewan Keamanan PBB terhadap permukiman Israel digagalkan oleh veto AS. Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, mengecam veto AS yang menggeramkan itu. Hamas menyerukan untuk mengakhiri pembicaraan damai Palestina-Israel.

Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina macet pada September lalu setelah berakhirnya pembekuan sementara atas kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan. Upaya AS membujuk Israel agar memperpanjang pembekuan tersebut macet pada Desember.

Palestina menolak kembali ke meja perundingan. Sementara pemukim Yahudi melanjutkan pembangunan permukiman di tanah yang mereka ingin jadikan negara pada masa depan.

Pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina yang direbut selama Perang Enam Hari 1967 itu dipandang tidak sah oleh masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat. Bahkan sebelum veto Jumat kemarin, personel AS telah dikenakan pembatasan keamanan dan cuma diperkenankan melakukan perjalanan terbatas di Tepi Barat serta Jalur Gaza. Jericho (yang dalam bahasa Arab disebut Ariha) adalah salah satu pengecualian bagi perjalanan personel.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement