REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM--Kementerian Luar Negeri Swedia, Minggu, memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak ke Libya dan Bahrain, di tengah-tengah aksi unjuk rasa anti rezim yang berdarah di kedua negara itu dalam beberapa hari terakhir.
"Karena situasi keamanan, kementerian luar negeri untuk saat ini menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke Bahrain dan Libya," kata kementerian itu dalam pernyataan, tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Nasihat Perjalanan itu muncul karena meningkatnya kekhawatiran dari "pembantaian" di Libya setelah kelompok HAM Human Rights Watch mengatakan sedikitnya 104 orang telah meninggal di sana sejak demonstrasi mulai Selasa lalu menentang pemerintahan lebih dari 40 tahun Moamer Kadhafi.
Sementara itu penguasa Sunni Bahrain menghadapi tekanan untuk bernegosiasi dengan oposisi yang dipimpin Syiah, saat demonstran sekali lagi mendirikan kemah di Lapangan Mutiara Manama setelah polisi dan tentara diperintahkan untuk mundur pada hari Sabtu dalam upaya rekonsiliasi oleh kerajaan Teluk itu setelah aksi kekerasan mematikan pekan lalu.