Senin 21 Feb 2011 17:03 WIB

Dimotivasi Veto AS, Israel Tebang 220 Pohon Zaitun untuk Permukiman

Ratusan pohon zaitun milik warga Palestian ditebang paksa oleh Israel untuk memperluas proyek permukiman Yahudi
Foto: PALESTINIAN INFORMATION CENTER
Ratusan pohon zaitun milik warga Palestian ditebang paksa oleh Israel untuk memperluas proyek permukiman Yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS, (PIC)- Pengembang permukiman Yahudi di Tepi Barat terlihat mendapat suntikan semangat setelah AS mematahkan resolusi yang akan menghentikan total aktivitas pembangunan demi kebaikan. Di Nabrus, para pengembang menyerang pertanian milik seorang warga Palestina, Ahad (20/1) siang.

Mereka menebangi ratusan pohon zaitun di tempat itu. Pengembang lain pada malam sebelumnya bahkan memukuli seluruh keluarga yang tinggal di Lembah Jordna.

Pengembang Yahudi merangsek perkebunan zaitun yang tumbuh di antara desa Qasra dan Doma, di selatan Nablus dan menggunakan gergaji untuk menumbangkan 220 pohon. Mereka malakukan aksi itu dibawah pengamanan pasukan bersenjata senapan otomatis.

Para warga lokal mengatakan aksi itu ditujukan untuk melebarkan proyek permukiman. Dengan demikian mereka juga menghubungan permukiman Yahudi yang sebelumnya terpisah dengan mengambil alih paksa lahan Palestina.

Parlemen Palestina dari blok Hamas menyeru Otoritas Palestina yang dipimpin Mahmoud Abhas untuk bahu-membahu bertanggung jawab dan melindungi rakyat Palestina secara bersama-sama beserta properti mereka dari sikap jahat para pengembang.

Dalam sebuah pernyataan mereka menyatakan serangan itu didukung oleh veto AS. AS sebelumnya memveto resolusi yang mengutuk proyek konstruksi di Tepi Barat sebagai kegiatan ilegal. Hamas juga menekankan pembicaraan damai dengan Israel merupakan kesalahan.

Pada malam sebelumnya, Yahudi dari sebuah permukiman bernama Maskiot, menyerbu area al-hawa dan menyerang warga Lokal. Mereka mengancam membunuh keluarga pria Palestina bernama Sati Daraghima, jika mereka tidak mengevakuasi diri segera dari tanah tersebut. Para Yahudi itu, menurut saksi mata, juga menyerang istri pria tersebut.

Beberapa hari sebelumnya, pengembang membanjiri jalanan di area tersebut dengan slogan-slogan anti Arab. Para Yahudi menuntut mereka pergi dan tidak menggembalakan ternak di kawasan tersebut. Insiden tersebut juga disaksikan oleh tentara Israel, yang memetakan area tersebut sebagai zona militer tertutup.

sumber : Palestinian Information Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement