Senin 21 Feb 2011 20:15 WIB

Muammar Gaddafi Kabur ke Brazil atau Venezuela

Muammar Gaddafi
Foto: AP
Muammar Gaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -Setelah mengungsikan keluarganya, kali ini giliran Presiden Libya Muammar Ghaddafi yang melarikan diri. Seperti dikabarkan Al-Arabiya Senin (21/2) Gaddafi diduga telah melarikan diri ke Brazil atau Venezuela.

Menurut al-Arabiya, kemungkinan Saiful Islam Gaddafi, salah satu putra Gaddafi akan menggantikan ayahnya. Hal itu juga dilaporkan IRNA Senin (21/2).

Al-Arabiya juga melaporkan terjadinya berbagai bentrokan di wilayah Libya serta bergabungnya militer ke kelompok demonstran anti pemerintah. Sumber ini menambahkan, berbagai suku dan kabilah besar Libya bergabung dengan revolusioner dan berhasil menduduki kota Al-Bayda.

Sementara itu, kota Benghazi yang menjadi salah satu basis aksi demo warga hari ini sepenuhnya jatuh ke tangan para demonstran. Pemuda revolusioner Libya hari ini juga merayakan kemenangan mereka dengan menaiki tank-tank di jalan raya.

Wakil Libya di Liga Arab juga dilaporkan memprotes aksi kekerasan milter negaranya terhadap para demonstran dan ia menyatakan mundur dari posisinya di Liga Arab. Seorang pengamat mengatakan bahwa rakyat Libya sudah tidak dapat membiarkan negaranya dikuasai keluarga Gaddafi.

Menurut berbagai pemberitaan dari Tripoli, pemuda revolusioner saat ini tengah bentrok dengan militer pendukung Gaddafi. Berita terbaru lainnya menyebutkan upaya pemerintah Gaddafi mengirim kelompok bayaran ke kota Shahat di timur Libya dengan menggunakan helikopter.

Kota Darnah saat ini juga dikepung militer pendukung Gaddafi sehingga warga di kota ini kekurangan bahan bakar dan makanan. Salah satu wartawan Libya melaporkan bergabungnya seluruh suku negara ini dengan para demonstran.

Berdasarkan berita yang ada, hingga saat ini korban tewas di pihak demonstran mencapai ratusan orang. Di sisi lain, menurut Al-Arabiya, Venezuela menyatakan tidak memiliki kesepakatan apapun dengan Libya untuk menerima Gaddafi.

sumber : Al Arabiya/ IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement