Senin 21 Feb 2011 21:52 WIB

Filipina Umumkan Peringatkan Kunjungan ke Timteng

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA--Pemerintah Filipina telah menyarankan warganya untuk menunda kunjungan yang tidak mendesak ke Libya, Bahrain dan Yaman karena kerusuhan sipil yang sedang berlangsung di negara tersebut. "Kami menyarankan kunjungan yang tidak mendesak hingga keadaan keamanan di negara tersebut telah stabil," kata juru bicara Departemen Urusan Luar Negeri, Eduardo Malaya pada Senin.

Sejumlah kedutaan besar Filipina di Tripoli, Manama, dan Riyadh melaporkan bahwa mereka sedang meningkatkan kewaspadaan dan menjelaskan warga Filipina di negara itu dalam keadaan aman. Kawasan Timur Tengah merupakan tujuan paling besar bagi para tenaga kerja asal Filipina.

Selain itu kedubes juga telah menyarankan warga Filipina untuk berwaspada ketika berada di tempat umum dan jalan raya serta menghindari kerumunan warga dalam jumlah besar dan unjuk rasa. "Kami prihatin akan apa yang terjadi di ketiga negara itu namun kami tidak harus menanggapinya secara berlebihan ataupun tidak menanggapinya. Departemen Urusan Luar Negeri dan kedubes kami sedang berkoordinasi dengan ketat kepada para anggota masyarakat Filipina dan mereka harus menunggu atas tindakan selanjutnya," kata Malaya.

Malaya menambahkan bahwa untuk sementara belum ada kebutuhan untuk mengevakuasi tenaga kerja Filipina di Timteng. Bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Libya telah dimulai pada Ahad di kota-kota wilayah timur laut. Sejumlah kabar dari media mengatakan korban tewas sebanyak 173 orang.

Selain itu Presiden Ali Abdullah Saleh di Yaman menawarkan untuk mengadakan dialog antara partai berkuasa dan pihak oposisi untuk menghentikan ketegangan dengan para pengunjuk rasa.

Sementara itu unjuk rasa mulai mereda di Bahrain pada Ahad karena kelompok oposisi berupaya untuk menghadirkan tuntutan para pengunjuk rasa untuk berkoordinasi terhadap tanggapan atas panggilan pemerintah untuk berdialog.

sumber : antara/xinhuanet-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement