Selasa 22 Feb 2011 09:26 WIB

Medvedev Instruksikan Pengungsian Warga Rusia dari Libya

Demonstrasi di Libya menuntut Muammar Ghaddafi mundur
Demonstrasi di Libya menuntut Muammar Ghaddafi mundur

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah menginstruksikan kepala perusahaan kereta api dan tanggap darurat untuk mengungsikan warga Rusia dari Libya, tempat pemerintahnya menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan para pengunjuk rasa, kata wanita juru bicara, Natalia Timakova, pada Senin.

Timakova mengatakan bahwa Medvedev telah menginstruksikan Sergei Shoigu dan Vladimir Yakunin untuk mencari upaya dalam membawa ke luar 204 pekerja perusahaan monopoli kereta api, "Russian Railways" dan anak perusahaannya serta 20 pegawai perusahaan raksasa minyak dan gas, Gazprom dari negara Afrika Utara.

Pada Senin pagi Kementerian Luar Negeri Rusia mengusulkan kepada warga Rusia untuk menghindari perjalanan ke Libya, dimana sedikitnya 233 orang telah tewas akibat bentrokan selama satu pekan antara pengunjuk rasa dan polisi, demikian menurut lembaga Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch.

Sejumlah perwakilan dari biro perjalanan di Rusia mengatakan hanya sebanyak puluhan wisatawan Rusia sedang berada di Libya, tempat para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Muamar Gaddafi, yang telah memerintah selama 42 tahun, dan menginginkan reformasi politik serta ekonomi.

Perusahaan Russian Railways pada Senin mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi pegawai dari Libya.

Sementara itu anak perusahaan Gazprom, Gazprom International juga telah memutuskan untuk mengevakuasi para pekerjanya dari Libya.

Anak perusahaan Gazprom lainnya, Gazprom Zarubezhneftegaz mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan keamanan pegawainya di Libya namun menolak berkomentar terhadap upaya evakuasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement