REPUBLIKA.CO.ID,MANAMA-Pengelola balap mobil Formula Satu (F1) Bahrain akhirnya menyerah juga. GP Bahrain, yang menjadi balapan pembuka musim F1 tahun ini, dibatalkan menyusul gelombang protes antipemerintah yang masih berkecamuk di negara tersebut. Sebelumnya, di hari-hari awal pecahnya aksi demosntrasi, pihak penyelenggara bersikeras balapan tetap digelar.
Salman bin Hamad Al-Khalifa, putra mahkota Bahrain, Senin, mengatakan negaranya harus focus terhadap isu penting menyangkut kepentingan nasional. Ia mengatakan balapan akan digelar di kemudian hari. Namun, belum ada keputusan lebih lanjut mengenai ini. Rencananya, balapan jet darat ini akan dilangsungkan pada 13 Maret.
“Sirkuit Internasional Bahrain hari ini mengumumkan bahwa Kerajaan akan mengundurkan diri sebagai tuan rumah balapan F1 musim ini, sehingga negara bisa fokus untuk menggelar dialog nasional,” kata penyelenggara balapan.
Sementara itu, bos F1, Bernie Ecclestone, mengatakan pihaknya menunggu pernyataan Bahrain untuk menggelar kembali balapan. “Kami berharap kondisi Bahrain pulih,” katanya.
Sementara itu, protes berlanjut di Bundaran Mutiara, Manama. Para demonstran menuntut diakhirinya kekuasaan dinasti Al-Khalifa, pengebirian kekuasaan Monarki yang dipegang kaum Suni, serta antidiskriminasi terhadap mayoritas Syiah. Sekurangnya tujuh orang tewas selama protes yang pecah pada 14 Febriari.