REPUBLIKA.CO.ID, TERUSAN SUEZ - Dua kapal perang Iran memasuki terusan Suez dan sedang menuju ke Laut Mediterania, demikian disampaikan salauran resmi setempat. "Mereka masuk ke Terusan Suez sekitar pukul 5.45 pagi (waktu setempat)," ujar pejabat setempat kepada Reuters Selasa (22/2).
Kedua kapal tersebut yakni, Alvand, sebuah kapal patroli dan Kharg, sebuah kapal suplai, adalah kapal-kapal angkatan laut pertama yang melewati kanal itu sejak revolusi Islam Iran 1979, setelah itu hubungan diplomatik antara Mesir dan Iran menegang.
Dewan Tinggi Militer Mesir, membuka tantangan diplomasi pertama sejak mengambil alih kekuasaan pada 11 Februari, dan menyetujui kapal melalui kanal. Kanal tersebut posisinya sangat penting dan vital bagi rute perdagangan global dan sumber utama pendapatan pemerintah Mesir.
Israel mempertimbangkan dengan serius 'tumpukan barang' yang ada dalam kapal tersebut. Pada Senin kemarin, setelah rapat minggiuan kabinetnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyentil soal kapal Iran yang melintas di Terusan Suez itu sebagai bentuk dari unjuk kekuatan.
Dan pada minggu lalu, prospek pelayaran di Terusan Suez dipaparkan Menlu Israel Avigdor Liebnerman, sebagai 'provokasi' oleh Iran. Tetapi diplomat Iran mengatakan bahwa, "ini akan menjadi kunjungan yang rutin, dalam hukum internasional, dibawah kerja sama Iran dan Suriah, yang memiliki hubungan strategis," tuturnya.
"Kapal itu akan menghabiskan beberapa waktu di Dermaga Suriah untuk tujuan pelatihan, yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke beberapa negara, termasuk OMan dan Arab Saudi," tambah dipolmat itu.
Satu keputusan yang sulit diambil pemerintah Mesir yang tidak bisa menepis Amerika Serikat dan telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Bagaimanapun Mesir, seperti dilaporkan MENA, kapal yang melintas tersebut sudah mendapatkan jaminan, karena mereka tidak membawa senjata api atau nuklit ataupun senjata kimiawi lainnya.
Kapal Alvand beratnya sekitar 1.5000 ton, dipersenjati dengan rudal anti-kapal dan torpedo, sementara kapal Kharg beratnya sekitar 33.000 ton lebih besar, yang memiliki awak 50 dan fasilitas untuk tiga helikopter, kantor berita resmi Iran Fars mengatakan.