REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Utara, Rabu mengecam latihan besar militer mendatang antara Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai "gila". Seteru Korsel itu juga mengatakan tindakan hanya memperbesar bahaya perang.

Latihan itu "membuktikan Korea Selatan penghasut perang akan lebih gila lagi dalam memprovokasi perang dan lepas dari keinginan masyarakat untuk dialog dan perdamaian", kata surat kabar pemerintah Pyongyang, Minju Joson.

Latihan tahunan Penyelesaian Penting dinamai Anak Elang itu dimulai Senin depan dan berakhir pada 10 Maret. Latihan berlangsung di tengah ketegangan yang tinggi di semenanjung setelah dua insiden perbatasan yang mematikan tahun lalu.

Korea Utara menembaki sebuah pulau perbatasan Korea Selatan November lalu, yang menewaskan empat orang termasuk warga sipil, dan memicu ketakutan perang.

Seoul mengatakan, Pyongyang juga mentorpedo salah satu kapal perangnya di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan pada Maret lalu, meskipun tuduhan itu dibantahnya.

Perundingan militer antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan terhenti pada bulan ini. "Dengan provokasi perang yang tak pernah henti, hubungan antar Korea makin memburuk dan bahaya perang meningkat dari hari ke hari," katanya.

Amerika Serikat menempatkan 28.500 tentaranya di Korea Selatan untuk mencegah suatu serangan dari Korea Utara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika