Jumat 25 Feb 2011 14:59 WIB

KBRI Tripoli: WNI Masih Aman

Masa demonstran menguasai sebuah kantor polisi di satu distrik di Benghazi, Libya.
Foto: AP
Masa demonstran menguasai sebuah kantor polisi di satu distrik di Benghazi, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tripoli menyatakan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dalam aksi protes anti rezim Moammar Gaddafi. Meskipun, suasana ibu kota Libya itu masih mencekam.

"Dubes Indonesia di Tripoli menggambarkan suasana di Tripoli masih mencekam," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, yang mengutip informasi dari KBRI Tripoli, dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Jumat (25/2).

Michael mengatakan informasi yang diterima Kemlu menyebutkan bahwa situasi di Tripoli lebih stabil dari wilayah lainnya, terutama bagian timur Libya, yang menurut laporan media asing telah dikuasai oleh pihak oposisi. "Secara sporadis masih terdengar beberapa letusan senjata pada malam hari. Posko-posko demonstran anti pemerintah juga didirikan," katanya menyampaikan informasi yang diterima Kemlu dari KBRI Tripoli.

Namun, Michael mengatakan pergolakan politik di Libya masih akan terus berlangsung sehingga pemerintah merasa perlu mengirimkan tambahan orang untuk membantu proses perlindungan Warga Negara Indonesia di sana. "Situasi sangat dinamis. Perkembangannya masih dapat berubah sewaktu-waktu. Juga akan ada tim yang berangkat, mudah-mudahan malam ini, guna membantu perlindungan warga kita di Tripoli," katanya.

Dengan mengedepankan koordinasi, Michael juga mengatakan bahwa pemerintah terus mengerahkan segala cara guna menjamin keselamatan Warga Negara Indonesia yang berada di negara Afrika Utara itu.

"Ada 875 warga yang tercatat di KBRI. Sekitar 500 orang bekerja di sektor formal, yaitu bekerja di perusahaan Indonesia atau perusahaan asing yang beroperasi di Libya," kata Michael. "Dalam upaya perlindungan warga, KBRI Tripoli dan Kemlu telah melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan yang mempekerjakan WNI untuk proses evakuasi.''

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement