REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW - Saudara sepupu dan salah seorang pembantu terdekat pemimpin Libya Moammar Gaddafi, Ahmed Gadhaf al-Dam, telah membelot ke Mesir dalam memprotes tindakan keras terhadap demonstran. Demikian menurut laporan TV Al Jazeera pada Kamis (24/2).
Rombongan Gadhaf al-Dam di Kairo mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dia mencela pelanggaran-pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM), kemanusian dan hukum internasional yang terjadi di Libya ketika aksi protes untuk menurunkan Gaddafi. Menteri dalam negeri dan menteri kehakiman bersama beberappa duta besar Libya sebelumnya telah berpihak kepada demonstran.
Uni Eropa mempertimbangkan untuk menerapkan sanksi-sanksi terhadap Gaddafi sebagai otoritas di negara Afrika Utara yang terus menggunakan metode kekerasan untuk meredam pemberontakan yang berkepanjangan. Laporan-laporan mengatakan hingga 1.000 orang telah tewas dalam bentrokan antara demonstran dan pasukan pro-Gaddafi. Sekitar 4.000 lainnya terluka sejak aksi protes terhadap pemimpin rezim Gaddafi yang telah lama berkuasa itu digelar sejak 15 Februari lalu.
Sanksi-sanksi yang diusulkan termasuk membekukan aset Gaddafi, larangan perjalanan bagi Gaddafi dan rekan-rekannya, serta embargo senjata.