REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Gelar Digjaya Muhammad, mahasiswa tingkat tiga Islamic Call College asal Bandung, mengirimkan surat elektronik kepada Republika Online terkait kondisi terkini di Libya. Mahasiswa yang tinggal di Tripoli itu mengabarkan perkembangan terakhir Libya.
Kota Benghazi (1000 km dari Tripoli) dan Baidha (1.200 km dari Tripoli), tulis Gelar Digjaya, saat ini masih belum bisa dikuasai pemerintah. Tapi, sudah banyak unsur oposan di dua kota tersebut yang menyerahkan senjata.
Pada kemarin sore (Kamis, 24/2 -red), diadakan pertemuan antara dubes-dubes Uni Eropa dengan pemerintah Libya tentang perkembangan kondisi terkini dan penjelasan fakta lapangan yang disembunyikan media asing. Kehidupan ekonomi, lanjut Gelar Digjaya, mulai berjalan kembali setelah sempat terhenti selama dua hari. Toko-toko mulai buka, pasar-pasar tradisional kembali beroperasi, lalu lintas mulai ramai termasuk angkutan-angkutan umum.
''Pemerintah sudah menghimbau agar warga Libya kembali bekerja dan beraktivitas normal kembali,'' tulis Gelar Digjaya. ''Bandara kota tripoli masih beroperasi normal, namun sangat penuh oleh orang-orang yang ingin keluar Libya.''
Gelar Digjaya merupakan Ketua Departemen Kaderisasi KKMI (Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia) Libya. Lewat situs resminya, KKMI melaporkan situasi perkembangan terakhir dari Tripoli. KKMI mengkomparasikan sumber dari media asing, media pemerintah Libya dan situasi di lapangan baik melalui koresponden maupun kesaksian pribadi kawan-kawan mahasiswa
Dia juga menuliskan bahwa internet, facebook, dan jaringan ponsel sudah kembali normal. ''Keadaan sempat mencekam ketika (Moammar) Gaddafi belum muncul. Tapi, setelah pidato dua hari kemarin, suasana berbalik berangsur normal. Sempat ada pembakaran dan perusakan beberapa gedung di Tripoli, namun kini sudah mulai direnovasi,'' tulisnya.