REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH - Jumlah angka korban jiwa akibat gempabumi di kota Christchurch, Selandia Baru, terus meningkat, pada Jumat (25/2) ini mencapai 113. Sementara ratusan petugas pertolongan melakukan operasi SAR.
Tim dari Jepang yang beranggotakan 67 orang bekerja sama dengan unit dari Australia, yang mengatakan akan terus melanjutkan upaya pencarian terhadap mereka-mereka yang selamat dari bawah reruntuhan. Terakhir kali ditemukan korban yang selamat adalah 2 hari yang lalu, dan lebih dari 200 orang hilang.
Tim penyelamat Jepang terdiri dari personel Pengawal Pantai, polisi, pemadam kebakaran, dokter dan perawat. Dikabarkan 27 warga Jepang masih belum ditemukan setelah gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter mengguncang kota kedua terbesar di Selandia Baru itu.
Sementara itu, listrik kini sudah menyala di 75 persen wilayah kota itu, tapi separuh wilayah masih belum mendapatkan air. Menteri Selandia Baru yang ditugasi mengurus upaya pemulihan gempa mengatakan, Christchurch akan berkabung untuk waktu yang cukup lama, dan gempa di kota itu menimbulkan kerugian lebih dari 10-milyar dollar.