Ahad 27 Feb 2011 22:29 WIB

Moammar Gaddafi Aktor Utama Pengeboman Lockerbie?

Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi, terdakwa pengeboman Lockerbie, ketika tiba kembali di Libya setelah dibebaskan dari penjara Skotlandia
Foto: AP PHOTO
Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi, terdakwa pengeboman Lockerbie, ketika tiba kembali di Libya setelah dibebaskan dari penjara Skotlandia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi diduga mengancam melakukan 'pembalasan' terhadap Kolonel Moammar Gaddafi bila ia tidak dipulangkan ke keluarganya. Gara-gara ancaman itu, Gaddafi dikabarkan menghabiskan uang 50 ribu poundsterling tiap bulan dalam upaya negosiasi pengamanan dan pelepasan pengebom Lockerbie tersebut.

Tudingan yang dinyatakan oleh mantan menteri keadilan Libya, Mustapha Abdel-Jalil, muncul malam lalu, di saat pemerintah Libya tetap melanjutkan sikap brutal untuk mematahkan perlawanan demonstran.

Pernyataan Abdel-Jalil juga dikuatkan oleh mantan kepala antiteror, Atef Abu Bakar yang juga mengklaim bahwa Megrahi sebenarnya diperintah langsung oleh Gaddafi untuk membantu serangan serangan mengerikan terhadap penerbangan Pan Am 103 itu.

Megrahi adalah satu-satunya orang yang pernah didakwa terkait pengeboman yang menewaskan 259 penumpang dan 11 kru di pesawat Boeing 747, Lockerbie yang mengudara pada Desember 1998.

Namun, Abdel-Jalil mengatakan Megrahi berulang kali mengancam dan menekan akan membocorkan 'semuanya'. "Jika kamu tidak menyelamatkan saya, semuanya akan saya ungkap," ujarnya menirukan Megrahi.

"Maka mereka (rezim) melakukan segalanya untuk memastikan Megrahi kembali pulang ke Libya meski harus mengeluarkan semua peser uang yang mereka miliki," ujar Abdel Jalil.

Mengidap kanker dan telah divonis hanya bertahan hidup tiga bulan, Megrahi tetap hidup hingga sekarang, selama satu setengah tahun setelah ia dibebaskan.

Dalam wawancara terpisah, mantan jendral kelompok Abu Nidal dari Palestina, Bakr, yang selama ini diam terhadap kejahatan Gaddafi akhirnya membuka mulut. Ia menyatakan bahwa diktator Libya yang secara personal telah memberi sanksi kepada Abu Nidal, terlepas dari bantuannya terhadap serangan.

Serangan itu dilakukan oleh Gaddafi sebagai balasan pengeboman AS di Benghazi dan Tripoli pada 1986 yang membuat putrinya terbunuh.

Ia juga mengklaim bahwa diktator itu kemudian memerintahkan pembunuhan terhadap agen yang terlibat dalam pengeboman Lockerbie untuk menutupi jejaknya.

Bakr berujar, "Saya bisa pastikan bahwa dua proses (membuat bom dan meledakkan pesawat) adalah hasil kolaborasi antara grup Abu Nidal dan pasukan keamanan Libya Jamahiriya."

sumber : Telegraph

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement