REPUBLIKA.CO.ID, Para pengunjuk rasa telah mengambil alih 'kekuasaan' di beberapa kota di wilayah Barat Libya. Sementara itu, mereka juga tengah mencoba merangsek masuk dengan menguasai ibukota Libya, Tripoli. Beberapa kota, termasuk Zawiyah, sekitar 50 kilometer (31 mil), dimana sebelumnya beberapa kota di wilayah Timur Libya juga telah dikuasai para demonstran. Demikian dilaporkan AFP
Menurut para pengunjuk rasa, aparat setempat dan para tentara bayaran yang berasal dari luar negeri telah meninggalkan Nalut, sekitar 235 kilometer (145 mil) dari barat Tripoli. Mereka dipanggil untuk mengawal pemerintahan Presiden Muammar Ghaddafi.
Pemimpin proter telah membentuk semacan 'Dewan Nasional' di wilayah timur yang telah dikuasai dan menyerukan kepada tentara Libya agar membantu untuk mereka dalam mengambil alih ibukota Tripoli. Mereka juga menegaskan bahwa kepemimpinan Ghaddafi bakal segera berakhir.
Bagaimanapun, para tentara loyalis Ghaddafi terus melancarkan serangan kepada para pengunjuk rasa dan juga dilaporkan menembaki mereka kembali. Sebelumnya para demonstran juga menguasai kota Misrata, Kamis (24/2), setelah mereka mengusir tunggang langgang para loyalis (pasukan) Ghaddafi dari kota pantai Mediteranian. Mereka pun merayakan setengah kemenangannya.
Warga setempat yang bernama Mohamed Senoussi, 41 tahun mengatakan, para pengunjuk rasa telah menaklukkan aparat kemanan setempat dan mengambil alih secara penuh kontrol di Misrata, sekitar 200 kilometer (125 mil) timur Tripoli, setelah menaklukannya dalam 'peperangan sengit' dekat bandar udara.
"Suasana kembali tenang di kota sekitar empat jam setelah peperangan intensif di pagi hari... semangat rakyat di sini begitu tinggi, mereka merayakan dan meneriakkan Tuhan yang Maha Besar," ujarnya kepada Reuters melalui sambungan telepon.