Senin 28 Feb 2011 19:01 WIB

Ck ck ck... 60 Persen Pria Saudi Eksploitasi Harta Istrinya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pria Arab Saudi beserta istrinya (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Pria Arab Saudi beserta istrinya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Hasil sebuah penelitian sosia di Arab Saudi mengklaim 60 pria Saudi mengeksplotasi uang milik istri mereka. Kondisi itu disebabkan kebanyakan istri pria Saudi mempercayakan segenap pendapatannya guna diberikan kepada suami atas alasan memastikan kestabilan rumah tangga. Padahal dalam Islam, istri diperbolehkan untuk menyimpan dan memiliki pendapatannya sendiri.

"Kebanyakan dari pria Saudi memanfaatkan pendapatan istri mereka guna memasuki pasar properti atau menyelesaikan pembangunan rumah tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan istri mereka. Fenomena ini yang selanjutnya berkontribusi terhadap peningkatan angka penceraian di Saudi," papar Mahmoud al Kisnawi dari Universitas Umm-Qura seperti dilansir, Al-arabiya, Ahad (27/2).

Kisnawi mengungkap selain mengatasnamakan "kestabilan rumah tangga", pria Saudi juga acapkali menggunakan trik yang menipu Istri-istri mereka dengan membujuk agar uang milik istri dalam jumlah besar guna dialokasikan ke pembangunan rumah. Padahal, alokasi dana kerap kali mengucur pada istri yang kedua.

Fakta ini yang dinilai Kusnawi begitu menakutkan sehingga menimbulkan trauma psikologi wanita Saudi. "Fenomena ini akan membuat wanita Saudi kehilangan kepercayaan dalam kesucian perkawinan. Alhasil mereka akan mencari opsi perceraian," imbuhnya.

Maha Yousef, salah seorang istri yang bekerja, kepada surat kabar  Asharq al-Awsat, mengatakan bahwa masalah eksploitasi finansial menjadi alasan utama perceraian di Saudi. Maha sendiri menceraikan suaminya setelah 25 tahun membina rumah tangga. Pernikahan itu bubar setelah suaminya memutuskan menikah dengan istri keduanya usai mengeksploitasi habis-habisan harta miliknya.

"Usai menguras finansial saya dengan membangun rumah. Dia memutuskan untuk menikah dengan istri kedua. Istrinya itu tinggal di rumah yang dibangun dengan uang saya. Kenyataan itu membuat saya emosional dan trauma psikologis, dan saya melihat perceraian adalah satu-satunya solusi yang akan mengakhiri krisis ini sekaligus mengembalikan sebagian martabat saya yang direnggut oleh ayah dari anak-anak saya," papar Maha.

Terkait dengan pandangan Islam, Sheikh Mohamed al-Nujaimi, anggota dari International Fiqh Academy, mengatakan mayoritas ulama Muslim percaya bahwa seorang istri memiliki kebebasan penuh untuk menggunakan uang tanpa perlu persetujuan dari suaminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement