REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Angkatan Laut (AL) Meksiko mengatakan pada Ahad (27/2) telah membekuk kepala kelompok narkoba yang ditakuti, Zetas, di tengah kota San Luis Potosi dalam keterlibatan dengan pembunuhan serorang agen bea cukai Amerika Serikat bulan ini oleh kartel narkoba. Pihak AL menyatakan bahwa pasukan Marinir telah menahan Sergio "El Toto" Mora pada Ahad pagi dalam penggerebekan di wilayah perkotaan utara, Saltillo. Mora dipindahkan ke Mexico City dan diserahkan ke kantor kejaksaan federal untuk diinterogasi.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan rincian lebih lanjut mengenai peran Mora dalam pembunuhan tersebut. Menurut rencana, Mora akan ditunjukkan dihadapan wartawan dalam konferensi di Mexico City namun dibatalkan tak lama ketika seharusnya dimulai pada Ahad malam.
Seorang agen dari Badan Penegak Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) AS, Jaime Zapata, tewas dan rekannya terluka ketika mereka disergap pada tengah hari di jalan tol besar di luar kota San Luis Potosi awal bulan ini. Pelaku diduga beberapa anggota dari kelompok narkoba dalam salah satu serangan terparah terhadap petugas penegak hukum AS di Meksiko dalam lebih dari 10 tahun ini.
Kantor kejaksaan federal Meksiko yakin serangan tersebut diakibatkan oleh kesalahan identitas tetapi Washington terus melakukan tekanan diplomatik untuk menangkap pelaku pembunuh Zapata. Pasukan keamanan telah menahan enam lelaki, empat perempuan dan seorang berusia dibawah umur dewasa dalam kaitannya dengan sergapan tersebut, semua diduga berhubungan dengan kelompok narkoba Zetas.
Kelompok Zetas, terbentuk dari kawanan serdadu pasukan khusus Meksiko yang desersi untuk menjadi sayap bersenjata kelompok Gulf Cartel, yang menjadi semakin berkuasa dan mengkhianati kelompok induknya tahun lalu dengan bertempur untuk mengambil alih rute penyeludupan narkoba di utara Meksiko.
Peningkatan kekerasan kelompok narkoba di Meksiko, negara mitra perdagangan tinggi AS, menyebabkan kekhawatiran di Washington, yang telah memberikan 1,3 miliar dolar AS pendanaan dan pelatihan untuk membantu melawan kartel setempat. Presiden Meksiko Felipe Calderon telah menjadikan pemberantasan kartel narkoba sebagai prioritas utama pemerintahnya dan mencari cara untuk meningkatkan kerja sama dengan pihak berwajib AS dalam usaha perlawanannya.
Lebih dari 34.000 kematian diakibatkan oleh kekerasan narkoba sejak Calderon menjabat pada akhir 2006 dan menurunkan angkatan bersenjata Meksiko dalam kampanye pemberantasan kelompok kriminal itu.