REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sejumlah Menteri Luar Negeri dari negara-negara Liga Arab akan bertemu pada Rabu untuk membahas krisis politik yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pertemuan 22 anggota kelompok itu akan berfokus tentang keadaan Libya dimana pemimpin yang diperangi, Muammar Gaddafi mencoba untuk melawan unjuk rasa selama dua pekan yang terkenal itu.
Sejumlah Menteri diharapkan untuk memilih naskah resolusi yang melawan campur tangan militer asing di Libya dengan menyerukan persatuan terhadap negara itu. Selain itu para Menteri juga akan menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan kepada negara-negara Afrika utara.
Masyarakat internasional telah mengecam kekerasan pemerintah Libya yang dikabarkan telah menewaskan hingga dua ribu orang akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan pendukung Gaddafi. Agenda pertemuan selanjutnya juga memasukkan keadaan di Tunisia dan Mesir dimana revolusi terkini mengarah kepada runtuhnya sejumlah rezim sebelumnya.
Unjuk rasa rakyat secara masal juga terjadi di negara lain kawasan itu seperti Yaman, Bahrain, Oman dan Iran. Kerusuhan terkini mengancam pemisahan Dunia Arab dan memaksa negara-negara Arab untuk melakukan langkah darurat untuk mengatasi krisis tersebut.