Rabu 02 Mar 2011 17:53 WIB

Brasil Butuh Banyak Pekerja Perempuan, Berminat?

Presiden Brazil Dilma Rousseff
Presiden Brazil Dilma Rousseff

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANIERO - Presiden Brazil Dilma Rousseff Selasa (2/3) mengatakan dalam program televisi populer bahwa Brazil membutuhkan lebih banyak tenaga kerja perempuan. "Saya meminta mereka untuk mempekerjakan lebih banyak perempuan, namun masih ada kecenderungan untuk mempekerjakan laki-laki, tapi saya tidak akan menyerah," kata Rousseff dalam acara pagi hari bertajuk 'Mais Voce' di stasiun televisi setempat Glabo.

Ia berbicara mengenai tantangan yang dihadapi perempuan Brazil dan kebijakan pemerintah termasuk menyertakan perempuan ke dalam pasar lapangan kerja. Rousseff juga berkomentar mengenai kehadiran perempuan di jabatan-jabatan pemerintahan dan mengatakan ia menyukai untuk memiliki lebih banyak menteri perempuan namun hal itu membutuhkan pertimbangan partai koalisi.

Sembilan dari 37 menteri dalam kabinet Rousseff adalah perempuan --jumlah terbanyak dari yang pernah ada di negara itu. Saat berbicara mengenai pengalamannya menjadi presiden, Rousseff menyebut jabatan kepresidenan sebagai "tantangan yang tidak pernah berakhir" sembari menambahkan bahwa setiap hari dirinya seperti harus mendaki Gunung Everest.

Rousseff juga menjawab pertanyaan dari penonton, termasuk pertanyaan dari mantan senator Marina Silvia yang juga ikut dalam pemilihan presiden tahun lalu. Lebih lanjut, Rousseff memberi komentar mengenai reputasinya yang dianggap sebagai seorang administrator yang buruk.

"Sungguh lucu mendapati bahwa perempuan diperkirakan rapuh, saat seorang perempuan menjabat posisi yang tinggi, ia dianggap tidak berada di perannya yang normal, saya pikir perempuan sejak saat ini hal tersebut seharusnya dianggap sebagai hal yang biasa," katanya.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement