Kamis 03 Mar 2011 17:25 WIB

Tujuh Ribu Hektar Tanah Gaddafi di Spanyol Dibekukan

Presiden Libya Muammar Gaddafi
Presiden Libya Muammar Gaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, Ramai-ramai negara barat membekukan asset pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang di simpan di luar negeri. Pemerintah Spanyol, Rabu (2/3) mengumumkan bahwa pihaknya juga telah membekukan asset yang diduga kuat dimiliki Gaddafi yang telah memimpin Libya selama 40 tahun tersebut.

Pembekuan tersebut, termasuk sebidang tanah yang luas, yang terletak di Cota del Sol. Sebelumnya, beberapa asset Gaddafi di luar negeri juga dibekukan. Seperti di Amerika Serikat, Kanada, Swiss, Inggris, Austria dan Jerman. "Kami akan memprosesnya dengan embargo atau pembekuan terhadap asset Gaddafi di Spanyol," ujar jurubicara pemerintah.

Menteri Luar Negeri Spanyol Trinidad Jimenez mengumumkan hal tersebut kepada para wartawan ketika didampingi Perdana Menteri Jose Luis Rodriguez Zapatero dalam penerbangannya ke Tunisia, yang disampaikan jurubicara pemerintah. Zapatero merupakan pemimpin Barat pertama yang mengunjungi Tunisia, pascatergulingnya sang Presiden Zine al-Abidne Ben Ali.

Asset Gaddafi di Spanyol berkisar 7.065 hektare properti di Costa del Sol, Andalusia, yang sebelumnya pada 1995 milik Bank Asing Arab Libya, dan berubah tangan menjadi milik Bank Sentral Libya. Pembelian property, yang belakangan bernama La Resinera dilaporkan dibuat oleh Gaddafi, yang merupakan pemilik property di Costa del Sol.

Bank Liga Arab pada Desember lalu, merencanakan pembangunan lapangan golf dengan 18 hole dan sekitar dua ribu rumah, ungkap jurubicara pemerintah lokal Adalucia. Proyek serupa juga direncanakan pada 2007, tetapi tidak mendapatkan persetujuan dari otoritas Andalucia.

Gaddafi resmi mengunjungi Spanyol pada akhir 2007, ketika dia pergi ke Malaga, ibukota Costa del Sol, yang merupakan surga bagi wisatawan dan mega-kaya. Sementara pada Rabu, Bank Italia meminta otoritas keuangannya untuk melaporkan berbagai aktivitas keuangan yang mencurigakan atas nama Muammar Gaddafi, keluarganya, dan pemerintah Libya.

Kedubes Amerika Serikat (AS) di Madrid dalam telegram rahasianya menjelaskan secara detail perjalanan Gaddafi ke Spanyol ketika itu. Namun tidak diungkapkan dengan pasti kapan tepatnya Gaddafi bertamasya ke Spanyol.

Dalam telegram tersebut kedubes AS menggambarkan secara detail bagaimana kunjungan Gaddafi, termasuk persiapan yang dilakukan dalam tamasyanya itu. Dijelaskan dalam telegram itu, kunjungan Gaddafi setidaknya diikuti iring-iringan mobil yang berkisar 50.

Selain itu, Gaddafi juga mengikutsertakan seorang tukang daging yang dikhususkan untuk menyediakan daging segar untuk makan malamnya. Belum lagi, ia menyiapkan orang-orangnya untuk mendirikan sebuah tenda dalam ukuran besar yang dijadikan tempat tinggalnya.

Dalam tamasyanya itu, Gaddafi dijadwalkan melakukan perjalanan wisata ke tempat-tempat Islam bersejarah di wilayah Andalucia, atau pergi berburu di Sierra Nevada, menurut telegram rahasia yang diterbitkan WikiLeaks.

"Tapi, tiba-tiba, Ia meninggalkan Sevilla pada Minggu untuk mengunjungi Marbella di pantai, dimana ia dilaporkan menikmati penampilan suguhan musik khas Spanyol Flamenco (dan membayar lebih atas penampilannya dan memintanya untuk menyuguhkan kembali penampilannya di Madrid mendatang," ungkap telegram.

sumber : www.abna.ir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement