REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Lagi-lagi sikap keberpihakan Cina ditunjukkan kepada negara sekutunya Korea Utara. Disaat dunia internasional ingin membicarakan nuklir Korut, dalam forum enam negara, Cina menentangnya.
Menurut Utusan Khusus China untuk Hubungan Semenanjung Korea Jumat (4/3), Beijing menentang segala bentuk persyaratan untuk dimulainya kembali pembicaraan enam pihak terkait program nuklir Korut. China telah berulang kali menyuarakan dukungannya agar pembicaraan enam pihak, yang telah terhenti selama lebih dari dua tahun lamanya, segera dimulai kembali.
"Kami tidak ingin pihak manapun dikenakan syarat agar dialog tersebut kembali berlangsung," kata diplomat China itu seperti dikutip kantor berita Xinhua. "Dimulainya kembali pembicaraan enam pihak menghadapi berbagai kendala, kami harap hal tersebut dapat segera diselesaikan," katanya.
Pembicaraan enam pihak terkait ambisi nuklir Pyongyang yang melibatkan kedua negara Korea, China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang, terhenti pada April 2009 ketika Korea Utara memboikot negosiasi sebagai aksi protes terhadap kecaman Perserikatan Bangsa Bangsa atas tes misil nuklir perdananya.
Negara tersebut dilarang untuk melakukan tes misil balistik nuklir melalui Resolusi PBB 1718, yang diterapkan setelah tes nuklir pertama Korut pada 9 Oktober 2006. Namun Pyongyang melakukan tes nuklir keduanya pada 25 Mei 2009, yang diikuti oleh serangkaian peluncuran misil jarak pendek, serta mengancam untuk membangun senjata nuklir guna menangkal kebijakan 'permusuhan' dari Amerika Serikat.