REPUBLIKA.CO.ID,BUENOS AIRES--Argentina telah memerintahkan kedutaannya di Libya dikosongkan di tengah kekerasan mencengkeram negara Afrika Utara itu, kata Menteri Luar Negeri Hector Timerman Jumat. Timerman, yang pergi ke New York untuk pertemuan multilateral, dikutip oleh kantor berita negara Telam.
Para pejabat Argentina mengatakan, negaranya juga akan membantu Komisaris Tinggi Pengungsi PBB dengan mengirimkan tim ke perbatasan Libya dengan Tunisia. Inggris, Prancis dan Amerika Serikat merupakan negara-negara yang sudah sementara menutup kedutaan mereka di Tripoli dan staf mereka dievakuasi di tengah meningkatnya kerusuhan yang menuntut penguasa lama Muamar Gaddfi untuk mundur.
Sementara itu seorang pejabat tinggi PBB mengatakan, lebih dari 172.000 orang telah menyeberangi perbatasan Libya menuju Tunisia dan Mesir dalam sepekan ini. Pejabat tersebut meminta pemerintah Muamar Gaddafi tetap membuka perbatasan.
Setelah ada laporan-laporan bahwa pasukan Kadhafi menghentikan pengungsian, koordinator penanganan darurat PBB Valerie Amos mengatakan, badan-badan PBB sedang memeriksa gambar satelit untuk mengetahui apakah semakin banyak orang yang berkumpul di perbatasan. "Hingga kemarin, lebih dari 172.000 orang telah meninggalkan Libya, terutama pekerja migran yang pulang ke negara mereka," kata Amos kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar dari pengungsi adalah pria. "Kekhawatiran kami kini adalah jumlah orang yang meninggalkan Libya turun drastis kemarin. UNHCR melaporkan bahwa sisi perbatasan Libya kini dijaga oleh pasukan pro-pemerintah yang bersenjata berat," katanya.
"Kami berharap pergerakan orang bisa berlanjut," tambahnya. Ia mengatakan, penumpukan terjadi di perbatasan Tunisia pekan ini ketika 30.000 orang berusaha menyeberang dalam waktu dua hari. PBB telah membentuk sebuah kamp transit di sisi perbatasan Tunisia.