REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi mengatakan, ia ingin Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atau Uni Afrika menyelidiki kerusuhan yang mengguncang Libya dan menjanjikan para peneliti akses gratis, dalam wawancara yang diterbitkan Minggu (6/3). Orang kuat negara Afrika utara ini menyampaikan permintaan pertama tersebut sejak protes keras pecah terhadap pemerintahannya yang mendapat balasan berdarah, juga memperingatkan bahwa kerusuhan tersebut akan berarti bencana bagi Eropa.
"Pertama-tama saya ingin bahwa komisi penyelidikan PBB atau Uni Afrika datang ke Libya," katanya kepada mingguan Prancis Le Journal du Dimanche. "Kami akan mempersilakan panel ini bekerja tanpa dihalangi," katanya, dan menambahkan bahwa ia akan mendukung Prancis untuk "melakukan koordinasi dan memimpin" badan penyelidikan itu.
Tak lama setelah kerusuhan pecah, putra Gaddafi Saif al-Islam, yang sejak lama dipandang sebagai kemungkinan penggantinya, mengatakan bahwa ia ingin adanya satu penyelidikan domestik independen mengenai kerusuhan itu. Pada 22 Pebruari, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Navi Pillay juga meminta penyelidikan internasional independen dan segera dihentikannya pelanggaran berat yang dilakukan oleh pemerintah Libya.
Gaddafi menekankan bahwa kekerasan menjadi tantangan terbesar bagi lebih dari empat dekade kekuasaannya, dan itu akan berakibat serius bagi Eropa, yang telah menghadapi perjuangan berat untuk membendung imigrasi klandestin, terutama dari Afrika Utara dan Asia. "Ribuan orang dari Libya akan menyerang Eropa," katanya, "dan tidak ada seorangpun yang menghentikan mereka."
Gaddafi mengulangi tuduhannya bahwa pemberontakan melawan rezimnya itu dipelopori oleh Al Qaida. "Ada suatu jihad Islam yang anda hadapi dari Mediterania," katanya. "(Osama) Bin Laden akan menempatkan dirinya di Afrika Utara ... dan anda akan memiliki Bin Laden di gerbang anda."
"Mereka akan menyerang Armada Keenam AS. Akan ada aksi-aksi perompakan di sini di pintu gerbang anda, sekitar 50 kilometer (30 mil) dari perbatasan anda. Dan orang-orang Bin Laden akan menuntut uang tebusan dari darat dan laut. Ini benar-benar akan menjadi krisis internasional," ucap Gaddafi.
Gaddafi juga mengatakan, tiga tentara Belanda telah ditangkap pada saat menjalankan misi penyelamatan yang tidak sah, dan kini sedang ditahan dan menggarisbawahi bahwa semua itu adalah "biasa." Ketiganya ditangkap di Sirte, di bagian utara Libya, pada Ahad dalam upaya mereka yang gagal untuk mengevakuasi dua warga sipil, seorang insinyur Belanda dan seorang Eropa lainnya, dengan helikopter angkatan laut.