REPUBLIKA.CO.ID, Guna memenuhi tuntutan para demonstran yang meminta reformasi politik dan lebih banyak lapangan pekerjaan, Pemimpin Oman Sultan Qaboos bin Said memecat dua menteri utamanya. Kedua menteri yang dipecat adalah Jenderal Ali bin Majid dan Ali bin Hamoud.
Sultan Qaboos kemudian menunjuk Jenderal Sultan bin Mohammed al Naamani sebagai menteri administrasi istana yang tugasnya bertanggung jawab atas keamanan negara dan Khalid bin Hilal al-Busaidy diangkat menjadi menteri baru diwan atau pengadilan kerajaan.
Sekitar 200 pengunjuk rasa berkumpul selama 7 hari berturut-turut di ibukota Muscat di markas besar Dewan Syura, sebuah dewan penasihat parlemen bayangan. Sementara 150 pendukung pemerintah melambai-lambaikan bendera Oman dari mobil mereka.
Seorang demonstran mengatakan permintaan mereka didengarkan dan pemecatan 2 menteri tersebut adalah bagian dari reformasi pembersihan Oman dari menteri tua. Sultan Qaboos berupaya menenangkan keadaan dengan menjanjikan 50 ribu lapangan pekerjaan baru, tunjangan sosial 390 dolar Amerika bagi mereka yang menganggur dan mempelajari kemungkinan peningkatan kekuasaan Dewan Syura.
Sultan yang berkuasa di negara dimana partai politik dilarang, mulai merombak kabinetnya minggu lalu sebagai reaksi atas protes rakyat.