REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON - Para operator penginapan di Fiji bersepakat untuk memberikan liburan gratis bagi warga kota Christchurch, yang menjadi korban gempa bumi paling mematikan di Selandia Baru selama 80 tahun terakhir. Tawaran ini merupakan cara komunitas Fiji membantu para korban bencana bisa segera pulih.
Warga Christchurch, yang mayoritas kehilangan tempat tinggalnya akibat gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter yang meluluhlantakkan sebagian besar kawasan kota pada bulan lalu, mendapatkan tawaran akomodasi gratis di negara kepulauan Pasifik Fiji, demikian disebutkan oleh Asosiasi Pengusaha Hotel dan Pariwisata Fiji.
Presiden Asosiasi Dixon Seeto mengatakan tawaran ini masih perlu dimatangkan, namun rencana memberikan liburan gratis ini memang sangat patut bagi para keluarga korban. Keluarga yang berhak mendapat liburan gratis akan dipilih oleh pemerintah lokal di Christchurch - di mana perkiraan korban yang tewas sementara adalah 166 orang, dan diperkirakan jumlahnya masih akan terus bertambah karena banyak jenazah yang belum ditemukan.
"Ini menunjukkan sisi yang humanis dari bisnis," kata Seeto kepada Radio Selandia Baru. "Maksud saya adalah bahwa kami dari kalangan industri, tidak melulu mementingkan kebutuhan untuk menghasilkan uang. Selandia Baru adalah pasar kedua terbesar untuk Fiji dan saya pikir pemberian paket liburan gratis ini mempunyai landasan kemanusiaan yang sangat kuat untuk dilaksanakan," kata Seeto.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa liburan gratis adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh kalangan bisnis untuk mendukung komunitas korban bencana gempa bumi, terutama mereka yang anggota keluarga tewas dalam musibah itu. Selain akomodasi gratis, pihak maskapai Selandia Baru dan maskapai Fiji Air Pacific juga menawarkan tiket harga murah dari Christchurch ke Fiji bagi mereka yang ingin liburan dan pergi sejenak meninggalkan kota, yang telah dilanda gempa bumi sebanyak dua kali dalam enam bulan terakhir.
Air Pacific menawarkan harga tiket Selandia Baru - Fiji di angka 27 dolar Amerika. Padahal normalnya harga tiket penerbangan selama 3,5 jam ini dihargai 300 dolar Amerika (1 dolar Amerika = Rp 8.800).
Ikuti Whatsapp Channel Republika