Senin 07 Mar 2011 16:53 WIB

Dihalau Polisi, 'Baju Kuning' Thailand Berjanji Balik Lagi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANGKOK - Pemimpin nasionalis "Baju Kuning" Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) berikrar akan merebut kembali tempat-tempat protes di mana mereka dipindahkan oleh polisi Senin (7/3) pagi. Chamlong Srimuang, pemimpin inti PAD berbicara kepada para pendukung baju kuning bahwa pengusiran polisi itu sudah diperkirakan dan baju kuning akan terus melanjutkan aksi protes mereka.

Pada pukul 05.00 waktu setempat, polisi bergerak untuk membersihkan tenda dan bangunan-bangunan lainnya yang ditegakkan oleh para pengunjuk rasa di Jembatan Chamai Maruchet.

Polisi mengatakan para pejabat pemerintah membutuhkan jalur lalu lintas itu untuk mencapai ke Gedung Pemerintah.

"Polisi bisa saja berusaha untuk mengusir kami kembali, tapi saya berjanji bahwa kita akan mendapatkan kembali tempat protes itu karena ini adalah negara kita," kata Bangkok Post edisi online mengutip Mayor Jenderal Chamlong yang mengatakan di panggung PAD.

Dia mengatakan, pendukung PAD yang berkumpul di luar Gedung Pemerintah akan ditangani pihak berwenang. Jika pemerintah memutuskan untuk merebut kembali semua tempat demo, para pendukung baju kuning di seluruh negara akan datang keluar untuk memprotes secara nasional.

PAD telah mulai berdemonstrasi pada 25 Januari untuk memprotes pemerintah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva yang menangani wilayah perbatasan Thailand-Kamboja yang disengketakan. PAD kemudian menuntut Abhisit mengundurkan diri setelah perdana menteri tersebut gagal memenuhi tuntutan PAD.

Beberapa hari sebelumnya, polisi Metropolitan Bangkok saat fajar Senin pekan lalu mengambil alih tempat-tempat protes baju kuning anti pemerintah, yang telah mereka duduki sejak 25 Januari.

Chakthip Chaijinda, Kepala Polisi Metropolitan Bangkok, bersama dengan Vichai Sangprapai, Komandan Polisi Metropolitan Divisi 1, dan polisi pada Senin pagi itu menghancurkan 5-6 tenda dan beberapa plakat nasionalis baju kuning di jalan Ratchadamneonnok, di sekitar Gedung Pemerintah. Langkah itu diambail dalam rangka mendapatkan kembali jalur lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement