Kamis 10 Mar 2011 12:54 WIB

Dalai Lama Akan Mundur Sebagai Pemimpin Tibet

Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID,DHARAMSHALA - Dalai Lama Kamis (10/3) mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari perannya sebagai pemimpin politik gerakan Tibet di pengasingan. Dia mengatakan waktunya telah tiba bagi penggantiannya oleh seorang pemimpin yang dipilih secara bebas.

Dalai Lama, yang peran lebih pentingnya adalah sebagai pemimpin spiritual gerakan Tibet, mengatakan dirinya akan mengusahakan perubahan untuk memungkinkannya mundur dari tanggung jawab politiknya di sidang parlemen Tibet di pengasingan pada Maret mendatang.

"Keinginan saya untuk memindahkan tanggung jawab itu tidak ada urusannya dengan keinginan untuk mengelakkan tanggung jawab," katanya dalam pidato di Dharamshala yang menjadi tempat kedudukan pemerintah Tibet di pengasingan di India utara. "Itu akan menguntungkan masyarakat Tibet dalam jangka panjang. Itu bukan karena saya merasa berkecil hati."

Dalai Lama baru berusia 15 tahun ketika ia ditunjuk sebagai "kepala negara" pada 1950 setelah tentara China bergerak masuk ke Tibet. Ia melarikan diri dari tanah airnya pada 1959 setelah pemberontakan gagal terhadap pemerintah China.

Penerima hadiah Nobel perdamaian berusia 75 tahun itu telah lama berbicara mengenai pengunduran diri dari peran yang sebagian besar seremonial itu. "Sudah sejak 1960-an, saya berulang kali menekankan bahwa rakyat Tibet membutuhkan seorang pemimpin yang dipilih secara bebas oleh rakyat Tibet,'' katanya. ''Seorang pemimpin yang kepadanya saya dapat menyerahkan kekuasaan. Sekarang kita dengan jelas telah mencapai waktu untuk membuat ini berlaku.''

Dalam pidato untuk menandai ulang tahun pemberontakan 1959, Dalam Lama menjelaskan bahwa ia tidak akan mundur dari perjuangan politik. Dia tetap berkomitmen untuk memainkan bagiannya  dalam masalah Tibet yang adil. Meskipun usianya bertambah dan ada beberapa kekhawatiran kesehatan, Dalai Lama mempertahankan jadwal perjalanan keras sebagai wajah global perjuangan Tibet.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement