Kamis 10 Mar 2011 17:54 WIB

Jerman Bekukan Aset Libya

Demonstrasi di Libya
Demonstrasi di Libya

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN - Jerman telah membekukan miliaran aset milik Bank Sentral Libya (Libyan Central Bank) dan Otoritas Investasi Libya (Libyan Investment Authority). Kementerian ekonomi Kamis (10/3) ini mengatakan hal tersebut karena pihaknya menerapkan sanksi Uni Eropa.

''Sanksi-sanksi, yang mulai diterapkan sejak Rabu (9/3), juga menargetkan Libya Africa Investment Portfolio dan Libyan Foreign Bank,'' kata kementerian tersebut. "Langkah-langkah pemblokiran aset senilai miliaran tanpa menentukan mata uangnya.''

Menteri Ekonomi, Rainer Bruederle, mengatakan bahwa langkah-langkah pembekuan aset ini merupakan reaksi terhadap perkembangan di Libya. "Penindasan brutal pada gerakan kemerdekaan Libya tidak bisa lagi

dibiayai oleh aset yang dimiliki di bank Jerman. Pemerintah federal Jerman mengirimkan sinyal jelas bahwa pihaknya berada di sisi mereka yang menuntut kebebasan, demokrasi dan supremasi hukum di Libya," tambah Bruederle.

Pada Selasa (8/3), sebanyak 27 negara Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan sanksi baru yang keras pada rezim Muammar Gaddafi. Terutama, sanksi keras terhadap LIA yang selama ini menjadi kendaraan investasi luar negeri untuk pendapatan minyak Tripoli. LIA, yang didirikan pada 2006, memiliki kepemilikan signifikan di bank Italia, UniCredit, kelompok perusahaan pertahanan dan aeronautika Italia, Finmeccanica, Juventus Football Club, Pearson, serta penerbit Financial Times.

 

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement