Jumat 11 Mar 2011 09:56 WIB

Giovanni van Bronckhorst Bak Icon RMS

Giovanni van Bronckhorst
Giovanni van Bronckhorst

REPUBLIKA.CO.ID, Pesan dan saran yang disampaikan Republik Maluku Selatan (RMS) kepada 20 pemain keturunan Indonesia-Belanda tak membuat kehebohan di negara kincir angin tersebut. Salah satu dari 20 pemain tersebut adalah mantan kapten timnas Oranye Belanda, yang juga keturunan Maluku, Indonesia, Giovanni van Bronckhorst.

Giovanni adalah salah satu dari beberapa pemain dalam tim nasional Belanda keturunan Indonesia. Ayahnya, Victor van Bronckhorst adalah seorang Indo, sementara ibunya Fransien Sapulette berasal dari Saparua, Maluku.

Gio, begitu Giovanni kerap disapa, saat masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur, yakni Maluku. Walaupun ia tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa Indonesia.

Karenanya, tak heran jika kemudian Gio menjadi ikon RMS. Bahkan ketika pria kelahiran Rotterdam, Belanda, 5 Mei 1975 ini turun bertanding, bendera RMS selalu dikibarkan penonton.

Sementara menurut anggota tim yang berangkat mengatakan mereka belum mengetahui dengan pasti, apakah Gio ikut serta dalam rombongan 20 pemain keturunan ke Indonesia. Dalam jadwal, acara Giovanni juga diberi warna berbeda, sebuah indikasi status to be confirmed.

Salah satu aspek lain yang menguatkan Gio tidak berangkat adalah tidak santernya pemberitaan di media-media Belanda terkait kepergian tersebut. Yang selama ini mengembar-gemborkan berita Gio ke Indonesia, hanya media Indonesia. Sedangkan sumber lain mengatakan kalau Gio sudah menerima semuanya, dan siap berangkat.

Gio merupakan magnet berita sepak bola Belanda, sehingg sepak terjangnya senantiasa dipantau media di Belanda. Aneh jika kemudian media Belanda belum melaporkan rencana kepergian mantan pemain Barcelona tersebut.

Kalaupun Gio benar-benar pergi, dengan tema 'Indonesia Tanah Air Beta', jelas bakal jadi berita besar di Belanda, dan hal itu sepertinya bakal menampar wajah RMS.

Menurut jadwal, Gio bakal menginjakkan kakinya di tanah kelahiran ibunya, Maluku. Namun belakangan rencana tersebut berubah dan Giovanni dijadwalkan hanya bakal muncul di Jakarta. Itupun kunjungan singkat. Apakah perubahan terkait isu-isu politik --dan bukan olah raga--, cuma sang mantan kapten timnas Oranje-lah yang tahu.

Sebelumnya Staff Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Velix Wanggai di Jakarta, Rabu (9/3) mengatakan, tujuan mendatangkan pemain itu salah satunya adalah untuk membangkitkan motivasi bagi sepak bola Indonesia. "Program ini dinamakan Indonesia Tanah Air Beta. Pemain yang didatangkanpun semuanya berdarah Indonesia dan bermain di kompetisi di Eropa," katanya.

Menurut dia, sesuai jadwal yang telah ada, pemain keturunan tersebut akan berada di Indonesia mulai 13-24 Maret. Mereka akan melakukan beberapa kegiatan di antaranya di Jakarta, Ambon dan Denpasar. Kegiatan pertama akan dilakukan di Ambon, 13-17 Maret.

Sesuai dengan jadwal akan melakukan kegiatan diantaranya pelatihan pada pemain muda, pertandingan persahabatan serta melakukan work shop pada pelatih lokal. "Van Bronckhorst baru bisa bergabung dengan pemain yang lain di Jakarta. Rencananya juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya menambahkan.

Selama di Jakarta antara 17-21 Maret, Van Bronckhorst dan kawan-kawan juga akan melakukan beberapa kegiatan termasuk melakukan pertandingan dengan salah satu klub profesional di Indonesia.

 

Selanjutnya, seluruh pemain yang telah mempunyai nama besar di kompetisi di Eropa terutama Belanda akan mengakhiri kunjungannya di Denpasar Bali, 21-24 Maret. "Demi melancarkan kegiatan ini kami juga bekerja sama dengan Kemenpora dan beberapa BUMN," katanya menegaskan.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement