REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY- Tsunami dari gempa bumi kuat di Jepang yang melanda Pasifik pada Jumat (11/3) mengancam kawasan luas Amerika Latin, tetapi tak menimbulkan masalah besar akibat gelombang pertama yang menghantam Meksiko dan Amerika Tengah. Demikian kata sejumlah pejabat.
Kendati demikian, Cile bersama Ekuador dan Peru memerintahkan evakuasi kawasan-kawasan pesisir dan mengambil langkah-langkah ekstra untuk menghadapi tsunami akibat gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter di Jepang jika menghantam pulau-pulau terluarnya. Ekuador juga menghentikan pengiriman minyak di tengah-tengah kekhawatiran gelombang air laut besar di lautan.
Di Meksiko, sejauh ini belum ada laporan tentang korban jiwa dan kerusakan ketika gelombang-gelombang air laut yang mencapai ketinggian hingga 70 centimeter tiba di kawasan-kawasan pesisir Baja California.
''Di Amerika Tengah, kekuatan gelombang air pasang "tak sekuat" yang diperkirakan," kata Presiden Nikaragua, Daniel Ortega.
Guatemala dan Panama mencabut peringatan tsunami. Pemerintah El Salvador menyatakan bahaya tsunami telah berlalu.
Presiden Ekuador, Rafael Correa, memerintahkan evakuasi kawasan-kawasan pesisir di daratan dan juga di kepulauan Galapagos sekitar. Tetapi, Carrea mengatakan langkah-langkah itu semata-mata untuk meningkatkan kewaspadaan. Dia menambahkan bahwa kenaikan permukaan air laut adalah dampak dari gempa bumi di Jepang.
''Cile memerintahkan evakuasi kawasan-kawasan pesisir sebagai langkah menghadapi tsunami,'' kata Menteri Dalam Negeri Rodrigo Hinzpeter. Dia mengatakan hal tersebut merupakan langkah pencegahan menghadapi gelombang air laut yang bisa mencapai dua meter sepanjang pesisir Cile sepanjang 4.000 kilometer.
Gempa bumi berkekuatan 8,8 pada skala Richter melanda Chile pada Februari 2000 dan warganya masih merasa belum nyaman.