REPUBLIKA.CO.ID,MANILA - Sekitar 55 ribu lebih warga Filipina kembali ke rumah mereka di sepanjang pantai barat Filipina pada Sabtu (12/3) setelah ancaman tsunami akibat gempa bumi besar di Jepang mereda. Demikian kata pejabat.
Pemerintah meminta para warga yang tinggal di kawasan yang menghadap ke perairan Pasifik itu untuk mengungsi pada Jumat (11/3) karena gempa bumi berkekuatan 8,9 pada skala Richter menimbulkan tsunami di perairan timur Jepang. Hal tersebut memicu peringatan siaga di seluruh kawasan Pasifik.
Direktur Utama Dewan Penanggulangan Pengurangan Resiko Bencana Nasional, Benito Ramos, mengatakan bahwa penduduk telah diizinkan kembali ke rumahnya setelah menginap satu malam di penampungan. Sementara, mereka juga menyarankan warga untuk menghindari perairan.
"Kabar terbaru atas ketinggian gelombang menyimpulkan bahwa ancaman tsunami berbahaya telah berlalu," kata Benito dalam pernyataannya.
Dewan itu mengatakan bahwa sebanyak 55.335 warga diungsikan dari kawasan pantai selama satu malam sebagai tindakan waspada. Gelombang tsunami kecil mencapai negara itu pada malam hari. Tapi, kondisinya tidak menyebabkan kerusakan ataupun korban jiwa.