REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Operator reaktor nuklir Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO), Sabtu (12/3) menyatakan penyimpanan reaktor dalam kondisi aman. Meski sempat terjadi ledakan besar di pembangkit listrik sebelah utara Tokyo, namun ledakan tidak menyentuh bagian reaktor.
Sekretaris kabinet Jepang, Sabtu, Yukio Edano menambahkan bahwa tingkat radiasi dekat reaktor Fukushima yang dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO) sudah berkurang pasca ledakan. Namun tetap muncul kekhawatiran kemungkinan kebocoran nuklir setelah gempa dan tsunami pada Jumat.
Ledakan tersebut menyebarkan serpihan dan kepulan asap dari pembangkit listrik tenaga nuklir pada Sabtu yang memicu ketakutan adanya kebocoran radioaktif sehari setelah gempa hebat mengguncang sistem pendingin fasilitas tersebut.
Setelah menyatakan keadaan darurat nuklir, pemerintah memerintahkan ribuan orang yang tinggal dalam radius 20 kilometer dari reaktor Fukushima No. 1 harus pergi. Perintah itu menambah zona evakuasi dari yang semula hanya 10 Km.
Edano mengatakan kepada wartawan: "Kami memutuskan untuk menyiram tempat penyimpanan reaktor dengan air laut untuk mengurangi resiko secepat mungkin."
Kronologi Ledakan
11 Maret 2011, Pukul 14:48;
Reaktor tenaga Nuklir Daini, Fukushima di stasiun unit 1, reaktor dengan fungsi memanaskan air dengan daya 1.100 Megawatt, dimatikan untuk mengantisipasi dampak gempa bumi.
Sistem isolasi pendingin reaktor pun dinyalakan. Sistem ini akan mendinginkan air dengan cara penyuntikan ke dalam unit 1.
12 Maret 2010, pukul 03:48 Jepang , proses penyuntikan dimulai.
Pukul 05:22; secara mengejutkan ruangan di unit 1 mengalami peningkatan tekanan dan suhu hingga 100 derajat. Akibatnya fungsi pelindung tekanan hilang. Ledakan pun terjadi