Ahad 13 Mar 2011 07:12 WIB

IAEA: Sekitar 140 Ribu Orang Diungsikan dari Pusat Nuklir Jepang

PLTN Fukushima
Foto: dw-world
PLTN Fukushima

REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Sekitar 140 ribu orang sejauh ini telah diungsikan dari dekat dua reaktor tenaga nuklir Jepang setelah gempa Jumat, kata badan pengawas atom PBB mengatakan dalam satu pernyataan, dengan mengutip informasi dari pemerintah Jepang.

"Pengungsian di sekitar dua reaktor nuklir yang terpengaruh (gempa) telah dimulai," kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Dalam radius 20 kilometer keliling Fukushima Daiichi sekitar 110 ribu orang telah diungsikan. Dalam radius 10 kilometer keliling Fukushima Daini,  kira-kira 30 ribu orang juga dipindahkan ke lokasi aman. "Langkah pengungsian penuh belum rampung," kata pernyataan itu.

Sedikitnya tiga warga di Jepang terkena radiasi setelah evakuasi dari kota dekat instalasi nuklir pascagempa bumi, demikian siaran nasional NHK, Sabtu (12/3). Tiga orang itu dipilih secara acak untuk diperiksa dari sekitar 90 pasien rawat inap yang dipindahkan dari rumah sakit di kota Futaba-machi.

Para pasien tersebut menunggu regu penyelamat di lapangan sekolah. Mereka menghabiskan waktu lama di luar sebelum dipindahkan dengan helikopter pada saat terjadi ledakan yang mengenai instalasi nuklir tua Fukushima No. 1, kata NHK, mengutip kata pemerintah Fukushima.

Ledakan tersebut menyebabkan kepulan asap menyembur dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tersebut pada Sabtu. Insiden menyebabkan ketakutan akan kemungkinan kehancuran, sehari setelah gempa besar yang mengenai sistem pendingin instalasi itu.

Pemerintah mendeklarasikan situasi darurat atom dan mengatakan puluhan ribu warga yang tinggal dalam radius 20 kilometer dari PLTN itu harus segera meninggalkan tempat. Operator dari PLTN tersebut mengatakan kontainer yang mengurung reaktor tidak rusak meski ada ledakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement