REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Bantuan dari sedikitnya 50 negara mulai berdatangan ke Jepang, di bawah koordinator PBB. Tim pejabat bantuan bencana dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) termasuk beberapa ahli lingkungan telah berada di negara itu.
"Kami sedang dalam proses pemetaan dibantu sembilan ahli yang berpengalaman untuk menangani bencana," kata Elisabeth Byrs, juru bicara UNOCHA. "Mereka akan membantu mengevaluasi kebutuhan pokok mendesak dan mengkoordinasikannya dengan pemerintah Jepang."
Gempa 8,9 skala Richter, yang terkuat tercatat di Jepang, mengirim tsunami setinggi 10 meter di kota-kota di pantai timur laut pada hari Jumat. Media Jepang memperkirakan sedikitnya 1.300 orang tewas.Angkatan Bersenjata Jepang telah mengirim sekitar 50 ribu tentara untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Segera setelah bencana terjadi PBB segera menyerukan bantuan bagi Jepang. Tim dari Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan AS segera menanggapi dan mengirimkan timnya ke negeri sakura.
Cina mengatakan tim penyelamat siap untuk membantu korban gempa, sementara Barack Obama, presiden AS, telah memobilisasi militernya untuk memberikan bantuan darurat setelah bencana yang digambarkan sebagai "sangat menyedihkan" itu.
Washington, yang memiliki hampir 40 ribu personil militer di Jepang, telah memerintahkan armada termasuk dua kapal induk dan kapal dukungan untuk memberikan bantuan setelah tsunami.
Singapura juga membantu mengirimkan tim evakuasi dan Swiss mengumumkan selain mengirim tim SAR juga ahli medis disertai dengan sembilan anjing pelacak. "Tim dari Swiss akan berkonsentrasi mencari korban di bawah puing-puing tsunami," kata Toni Frisch, Kepala Unit Bantuan Kemanusiaan Swiss.
Tim dari Swiss sebanyak 700 orang, dengan keterampilan yang beragam, mulai dari teknik, seismologi, telekomunikasi, hingga operasi perang.
Tim SAR Inggris juga telah bertolak ke Jepang dengan membawa 11 ton peralatan, termasuk alat berat dan alat pemotong baja. "Skala kerusakan benar-benar dahsyat, mereka membutuhkan respons internasional yang terkoordinasi," kata Jeremy Browne, dari kementerian luar negeri negara Inggris.
Ia juga mengatakan menteri luar negeri Inggris, telah berbicara kepada rekannya di Jepang dan menawarkan bantuan jika perlu menyusul ledakan di reaktor nuklir Jepang.
Inggris baru-baru ini mengirim tim pencarian dan penyelamatan bencana ke Selandia Baru untuk membantu setelah gempa bulan lalu di Christchurch yang menewaskan sedikitnya 166 orang.