REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua tim dari staf KBRI telah tiba di penampungan SMP Sanjo di Sendai pada tanggal 13 Maret 2011, pukul 02.00 dini hari, untuk membantu memberikan pertolongan dan membantu masyarakat Indonesia di wilayah yang terkena musibah sebagai bagian dari perlindungan kepada WNI.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan KBRI Tokyo, tim telah membagikan berbagai kebutuhan pendukung seperti air mineral, tisu, antiseptic, popok bayi, makanan bayi, obat-obatan luar (obat pusing, mual) sangat terbatas untuk diperoleh mengingat infrastruktur di kota tersebut masih sulit untuk bisa dilalui sehingga pasokan barang-barang menuju kota belum lancar.
Terdapat 89 WNI (68 dewasa dan 21 anak) yang menempati tempat pengungsian di SMP Sanjo, Kota Sendai. Pengungsian di kota Sanjo merupakan 1 dari 6 tempat pengungsian di wilayah Sendai.
Staf KBRI menyatakan WNI di tempat tersebut berada dalam kondisi baik. Menurut tim, logistik yang dibawa oleh tim cukup untuk 2 (dua) hari dan kondisi di tempat tersebut kekurangan air bersih. Penampungan tersebut saat ini tidak dialiri listrik namun di beberapa lokasi di kota Sendai aliran listrik mulai kembali normal.
Lebih dari 1.000 orang diduga tewas dalam gempa besar dan tsunami yang melanda sejumlah besar daerah pesisir Pasifik Jepang utara, kata kantor berita Kyodo, Sabtu.
Berita Kyodo itu diturunkan ketika laporan terbaru mengenai korban bermunculan dari daerah pantai timur pulau Honshu, Jepang utara, yang terserang parah, tempat gelombang air raksasa menghancurkan lebih dari 3.000 rumah.
Ahad pagi, pukul 07:24 waktu setempat, gempa dengan kekuatan 6,2 pada skala Richter mengguncang daerah di dekat pantai timur Honshu, Jepang, demikian keterangan Pusat Jaringan Gempa Bumi Cina.
Pusat gempa, yang berada pada kedalaman 20 kilometer, dipantau berada di 38 derajat Lintang Utara dan 141,8 derajak Bujur Timur, kata pusat tersebut di dalam satu pernyataan.
Lebih dari 20 gempa kuat dan sedang telah mengguncang wilayah tersebut dalam 10 jam sampai Ahad dinihari.
Menurut laporan Kyodo pada Ahad, 15 orang di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima terpajan readio aktif.
Namun, seorang pejabat di lembaga keselamatan nuklir Jepang sebelumnya mengatakan jumlah orang yang terpajan terhadap radiasi akibat peristiwa itu dapat mencapai 70 sampai 160 orang.