Ahad 13 Mar 2011 17:30 WIB

Jepang Bergulat Melawan Dampak Tsunami

Potongan video NHK memperlihatkan Sejumlah kendaraan tersapu oleh gelombang tsunami di kawasan pantai Jepang timur setelah gempa 8,9 SR mengguncang wilayah Timur Laut negara itu, Jumat (11/3/2010)
Foto: AP PHOTO
Potongan video NHK memperlihatkan Sejumlah kendaraan tersapu oleh gelombang tsunami di kawasan pantai Jepang timur setelah gempa 8,9 SR mengguncang wilayah Timur Laut negara itu, Jumat (11/3/2010)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Jepang terus bergulat menghadapi dampak tsunami dua hari lalu. Jumlah korban yang dilaporkan sudah mencapai 2.000 jiwa dan krisis meningkat pada salah satu dari dua pembangkit listrik tenaga nuklir terpengaruh.

Pemerintah daerah mengaku tidak mampu untuk menghubungi puluhan ribu orang, dan setidaknya 20.820 unit bangunan telah sepenuhnya atau sebagian rusak di daerah gempa. Sementara lebih dari 300 ribu orang telah dievakuasi dalam enam prefektur.

Di sisi lain, sebanyak 180 ribu orang mulai mengungsi dalam radius 20 kilometer dari reaktor Fukushima 1, sehari setelah salah satu reaktor itu meleleh.

Perdana Menteri Naoto Kan mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan jumlah militer Jepang yang dikirim ke daerah-daerah yang terkena gempa menjadi 100 ribu orang.

''Saya meminta upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa orang sebanyak mungkin,''kata Kan. ''Kami akan melakukan semua upaya dalam menyelamatkan orang-orang yang telah diisolasi.''

Militer Jepang telah mengirim 65.000 personil untuk evakuasi sejak Sabtu. Sekitar 4.400 orang tetap terisolasi sejak Sabtu malam di sekolah, rumah sakit, dan penginapan di kota Onagawa dan Ishinomaki. Di Minamisanriku, sekitar 10.000 orang, lebih dari setengah populasi kota, tetap belum ditemukan.

Di Prefektur Iwate, utara Miyagi, banyak mayat ditemukan Ahad pagi di bawah reruntuhan. Di Otsuchi, kantor pemerintah kota itu tersapu oleh tsunami sementara pejabat walikota dan karyawannya  ada di dalam gedung. Sebuah panti jompo yang menampung 30 orang tua juga hanyut di kota Ofunato.

sumber : kyodo news
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement